Jawahir Roble/Net
Jawahir Roble/Net
KOMENTAR

SUNGGUH perhomatan yang luar biasa telah diterima oleh Jawahir Roble. Ia baru saja mendapatkan gelar bangsawan dari Kerajaan Inggris sebagai bentuk apresiasi tertinggi atas prestasinya sebagai wasit perempuan sepakbola.

Roble memulai karirnya di dunia sepakbola sebagai wasit pada 2013. Saat itu, ia bertemu dengan Ciara Allan, petugas pengembangan sepak bola perempuan wilayah Middlesex. Kemudian, pada September 2013 Allan meluncurkan Middlesex FA Women’s League dengan divisi baru untuk anak perempuan. Di situlah kemudian Middlesex FA mendanai pelatihan resmi wasit Roble.

Karir Roble berkembang begitu cepat dan pada 2017 ia menjadi salah satu dari sebelas pemenang penghargaan Respect Awards dan mengumpulkan hadiah March Official. Penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas kerja sukarelanya untuk amal pendidikan Football Beyond Borders (FBB). Dari situlah kemudian dirinya mencapai kualifikasi wasit Level enam dan menjadi Pemimpin Pemuda FA.

“Mereka tentu saja terkejut melihat seorang gadis muslim menjadi wasit. Selain itu, tubuh saya agak pendek juga jadi mereka seperti, ‘Oke, apa yang dilakukan anak ini di sini’,” kata Roble.

Prestasi-prestasi lainnya pun terus didapat, salah satunya pada 2019, dia diakui sebagai salah satu dari 100 wanita BBC. Dan, tahun ini dirinya ditunjuk sebagai anggota Orde Kerajaan Inggris (MBE) dalam Penghargaan Tahun Baru 2023 untuk layanannya kepada asosiasi sepak bola.

Jawahir Roble saat menerima penghargaan dari Kerajaan Inggris/Net

“Saya memiliki mimpi, bahwa suatu hari saudara-saudara muslim saya akan senang berolahraga. Tujuan saya adalah untuk melibatkan remaja-remaja putri muslim ke dalam olahraga, dengan rentang usia 8 hingga 15 tahun,” ujarnya.

“Tujuan keseluruhan saya adalah untuk mempromosikan sepak bola sebagai alat untuk melibatkan remaja-remaja putri dan kemudian menjalankan lokakarya yang membantu mengembangkan keterampilan membangun tim, meningkatkan kepercayaan diri dan juga mempromosikan gaya hidup sehat,” tuturnya.

Roble adalah seorang anak keturunan Somalia yang kemudian melarikan diri ke Inggris pada usia 10 tahun. Awalnya terjadi penolakan dari kedua orang tua Roble atas pilihan karir sang anak. Tetapi, kini keduanya menyadari bahwa Roble membawa dampak baik bagi perempuan muslim lainnya.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women