JILBAB bukanlah sekadar mode sesaat yang hanya dikenakan saat sedang tren dan melepasnya kembali setelah tren itu berakhir, atau pemanis dan penarik hati lawan jenis. Jilbab merupakan kewajiban perempuan muslim yang telah baliqh dan menjadi identitas seorang muslimah serta mahkota yang harus dijunjung tinggi.
Ketika seorang perempuan muslim sudah mengambil keputusan untuk berjilbab, maka segala konsekuensi yang muncul haruslah dipersiapkan, dan baiknya menjaga sikap serta perilaku. Saat mereka berbuat kurang baik, maka yang dianggap buruk tidak hanya si pemakai, tetapi juga jilbab dalam Islam.
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Qs Al-A’raf: 26)
Perempuan yang sering melepas dan memakai jilbab, atau dengan kata lain mempermainkan jilbab, dianggap sebagai seorang perempuan munafik dan tidak mematuhi perintah Allah Swt. Lalu, bagaimana Allah memperlakukan perempuan yang demikian?
“Dan, sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al-Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentu kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahanam.” (Qs An-Nissa: 140)
Jilbab merupakan sebuah kewajiban bagi Muslimah dan bukan hanya pilihan, sudah siap, atau alasan lainnya. Walau pada kenyataanya, banyak perempuan yang belum berjilbab dengan alasan ingin membenahi diri terlebih dulu.
Teapi sejatinya, kita tidak akan pernah tahu kawan waktu itu tidak, kapan kita merasa sudah sholeha, sudah baik, atau sudah sempurna. Selama masih hidup di dunia, sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk memperbaiki diri, sebab manusia bukanlah mahluk sempurna.
Muslimah yang selalu menjaga keshalehannya merupakan perhiasan yang paling indah di dunia, sehingga akan sangat beruntung seseorang yang memilikinya. Dan, alangkah baiknya tidak melepas jilbab hanya karena masalah dengan rezeki, demi profesionalitas, atau tuntutan pekerjaan.
Jangan pernah meragukan Allah Swt, sebab sedikit atau banyaknya rezeki sudah diatur oleh-Nya. Hal yang sebaiknya kita lakukan adalah tetap yakin bahwa apabila kita mematuhi perintah-Nya maka Allah tidak akan pernah menyia-siakan kepatuhan para hamba-Nya.
KOMENTAR ANDA