Penandatanganan LoI antara Kemenkes yang diwakili oleh Wamenkes Dante dan PMDA/Net
Penandatanganan LoI antara Kemenkes yang diwakili oleh Wamenkes Dante dan PMDA/Net
KOMENTAR

DALAM UU Kesehatan yang baru saja disahkan DPR RI Selasa (11/7) kemarin, ada salah satu poin yang menyatakan bahwa industri kesehatan tidak lagi bergantung pada luar negeri, tetapi mandiri di dalam negeri. Dengan penguatan rantai pasok dari hulu ke hilir, prioritas penggunaan bahan baku dan produk dalam negeri, pemberian insentif kepada industri yang melakukan penelitian, serta pengembangan dan produksi dalam negeri.

Dalam hal ini, kebutuhan alat kesehatan baik jenis maupun jumlahnya terus meningkat. Salah satunya adalah kebutuhan regulator alat kesehatan yang berkompeten dan berkualitas, demi pelayanan kesehatan yang lebih maksimal.

Untuk memenuhinya, Kementerian Kesehatan telah menjalin kerja sama dengan Pharmaceutical and Medical Devices agency (PMDA) untuk membuka program pelatihan regulator alat kesehatan ke Jepang.

Kesepakatan ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dilakukan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Chief Executive of PMDA Fujiwara Yasuhiro, di Tokyo, Jepang, pada 5 Juli kemarin.

Long-Term Training in Medical Devices Area ini merupakan program jangka panjang yang hanya ditawarkan untuk Indonesia. Karenanya, Kemenkes menyambut baik peluang tersebut dan akan mengirimkan talent terbaiknya ke PMDA untuk mempelajari sistem regulasi yang adaptif dalam menghadapi tantangan di bidang kesehatan, ke depannya.

“Pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM Kesehatan ini penting, karena kebutuhan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dalam beberapa waktu terakhir meningkat dari segi jenis dan jumlahnya,” kata Wamenkes, seperti dikutip dari web resmi Kemenkes RI, Rabu (12/7).

Melalui program ini, Dante optimis dapat menjadi jalan untuk menyeimbangkan antara enable dan driver yang mampu menyeimbangkan antara kebijakan dengan kemampuan eksekusi di tataran pelaksana.

Pihaknya juga mengharapkan sinergi baik ini dapat menjadi batu pijakan yang menuntun pada kolaborasi yang lebih panjang dan luas antara Kemenkes dengan PMDA.

“Semangat bersama ini. Saya rasa, selaras dengan pepatah lama jepang, ‘Jinsei saidai no okurimono wa yujo de ari, watashi wa mot e ni iremashita’. Artinya, the greatest gift of life is friendship, and I have received it from you (anugerah terbesar dalam hidup adalah persahabatan dan aku telah menerimanya darimu/PMDZ),” tutur Dante.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News