KEMENTERIAN Ketenagakerjaan menegaskan bahwa pelatihan vokasi merupakan satu solusi untuk mempercepat terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja. Vokasi dianggap cara strategis mengingat Indonesia memiliki bonus demografi.
“Pelatihan vokasi jadi solusi tepat percepatan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang terampil,” ungkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).
Peran pelatihan vokasi menjadi sebuah solusi dari rendahnya daya saing angkatan kerja di era digitalisasi serta ketidakcocokan lapangan kerja saat dunia baru kembali pulih dari dampak pandemi COVID-19.
Kementerian Ketenagakerjaan telah menerapkan konsep Triple Skilling alias keterampilan tiga kali lipat berupa skilling, up-skilling, dan re-skilling untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan tenaga kerja yang kompeten.
Menurut Wamenaker, keahlian menjadi hal terpenting bagi angkatan kerja. Keahlian itulah yang akan menjadi proteksi bagi diri para pekerja.
Karena itulah, Kemnaker terus berusaha meningkatkan kualitas SDM dan produktivitas tenaga kerja di daerah dengan meningkatkan kerja sama antara Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dengan para pemangku kepentingan.
Pengakuan tentang pentingnya vokasi juga datang dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menilai pendidikan vokasi sebagai praktik terbaik untuk menciptakan kemitraan antara dunia industri dan dunia pendidikan.
Pendidikan vokasi menjadi praktik terbaik kemitraan yang mempu menerapkan link and match antara dunia industri dan pendidikan.
Atas dasar itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong terciptanya SDM unggul melalui SMK vokasi, politeknik, juga Balai Diklat Industri.
KOMENTAR ANDA