China sedang menggalakkan kampanye memerangi penggunaan teknologi reproduksi bantuan secara ilegal termasuk jual beli sel telur dan ibu pengganti.
Kementerian setempat merilis, dari 14 Kementerian termasuk National Health Commission atau NHC atau kementerian kesehatan Cina hanya mengakui teknologi reproduksi bantuan dapat digunakan 543 lembaga yang resmi dikeluarkan pemerintah Cina.
"Beberapa tahun terakhir telah terjadi penerapan teknologi kesuburan ilegal dari waktu ke waktu yang menimbulkan kekhawatiran luas di masyarakat," kata NHC dilansir dari Reuters, Kamis (13/7).
Ditulis di laman yang sama, pemerintah Cina lebih fokus ke pemberantasan kegiatan ilegal dan kriminal termasuk pemalsuan dan jual beli akta kelahiran.
"Penggunaan ilegal teknologi reproduksi yang dibantu manusia seperti ibu pengganti dan pengumpulan sel telur ilegal sangat merusak kesehatan dan hak perempuan," demikian.
KOMENTAR ANDA