BRIN saat menjelaskan tentang uji coba nikuba/Ist
BRIN saat menjelaskan tentang uji coba nikuba/Ist
KOMENTAR

BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sangat concern dalam mendukung riset Energi Baru Terbarukan (EBT). Keseriusan itu dimulai dengan melakukan kajian pemodelan dan optimasi transisi energi menuju net zero emission (NZE).

Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) BRIN Haznan Abimanyu menjelaskan, tahun ini OREM memiliki sekitar 97 persen kegiatan riset terkait EBT. Enak di antaranya terkait dengan hidrogen, meliputi pengembangan PEM Electrolyzer Multi-stack untuk Sisten Produksi Hidrogen Bertekanan Tinggi, produksi gas Biohidrogen dengan pemanfaatan POME (Palm Oil Mill Effluent) dan limbah gula cair melalui proses biologis oleh konsorsium bakteri, dan masih banyak lagi.

Karenanya, terkait dengan penemuan nikuba (niku banyu), alat yang mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan, yang sempat viral beberapa hari lalu, dirinya mendukung agar temuan itu dapat diuji secara ilmiah.

Memang, secara ilmiah air dapat diubah menjadi energi dengan menggunakan pronsip elektrolis. Di mana, arus listrik searah (DC) dialirkan ke air (H2O) dengan penambahan zat kimia yang terdiri dari Sulfuric-Acid (H2SO4), akan menyebabkan air melepaskan elektron pada sisi anoda (+) untuk memisahkan O2.

Hidrogen menerima elektron di sisi katoda (-). Asam sulfat digunakan ion untuk menghantarkan arus listri. Reaksinya adalah redoks, yang dalam istilah kimia disebut elektrolis.

“Produk elektrolisnya berupa hidrogen yang bisa digunakan di brebagai sektor, seperti pembangkit listrik, industri petrokimia, perumahan, hingga alat transportasi/kendaraan. Terkait nirkuba yang merupakan produk penelitian/inovasi masyarakat, BRIN dapat memfasilitasi masyarakat yang memiliki ide inovasi, karena BRIN berkomitmen untuk mendoro investor atau innovator untuk bisa membuktikan secara ilmiah agar bisa diterima oleh komunitas,” papar Haznan.

Untuk mengujinya, setidaknya ada 7 tahapan yang perlu dilakukan, yaitu:

  1. Idea generation (ide formulasi)
  2. Idea evaluation (screening)
  3. Concept testing (pengujian konsep)
  4. Product development (pengembangan produk)
  5. Testing and execution (pengujian dan eksekusi)
  6. Post development (komersialisasi dan pengenalan pasar)
  7. Pengembangan lanjut hingga support and maintenance.

“Tahapan testing sangat penting untuk validasi konsep atau klaim temuan baru. Dengan hasil uji, investor dapat mengetahui performa hasil risetnya dan bisa membuktikan secara ilmiah serta melakukan improvement/perbaikan terus menerus. Sedangkan bagi investor dan komunitas, dapat menerima produk baru dengan lebih yakin dan terjamin,” ujar dia.

BRIN sendiri memiliki fasilitas uji motor propulsi di laboratorium teknologi termodinamika motod dan propulsi (LT2MP) yang berpengalaman menguji emisi, torsi, konsumsi bahan bakar, dan lainnya. Juga berpengalaman melakukan pengecekan kondisi engine sebelum dan setelah uji bahan bakar.

Fasilitas-fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan investor/inovator untuk membuktikan temuannya secara ilmiah, sehingga dapat diterima dengan baik.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News