KOMENTAR

IQAIR dalam websitenya menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta pada Senin (17/7/2023) tidak sehat bagi kelompok sensitive. Data tersebut terakhir diperbarui pada pukul 20.00 WIB.

Diketahui bahwa saat ini Jakarta berada di peringkat ke-4 kota dengan indeks kualitas udara terburuk di dunia. Terlebih lagi ketika memasuki musim kemarau. Peringkat pertama ditempati Hanoi (Vietnam), peringkat kedua ditempati Dubai (Uni Emirat Arab), dan peringkat ketiga ditempati New Delhi (India)

Data IQAir menunjukkan bahwa kadar konsentrasi PM 2,5 di Jakarta saat ini 10.7 kali dibandingkan nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). Indeks kualitas udara Jakarta diketahui berada di angka 139 dengan polutan utamanya, PM 2,5, dengan konsentrasi 53.3 mikrogram per meter kubik.

Angka kualitas udara di Jakarta didapat dari 21 kontributor dan 6 sumber data termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, AirNow, dan PurpleAir.

Bagaimana agar warga ibu kota bisa terlindung dari kualitas udara Jakarta yang buruk?

IQAir mengimbau warga untuk mengenakan masker saat berada di luar rumah, menyalakan penyaring udara (air purifier), menutup jendela untuk menghindari udara kotor, serta menghindari kegiatan di luar ruangan (outdoor).




Indonesia Raih “Best Tourism Villages 2024" UN Tourism untuk Desa Wisata dengan Sertifikat Berkelanjutan

Sebelumnya

Konten Pornografi Anak Kian Marak, Kementerian PPPA Dorong Perlindungan Anak Korban Eksploitasi Digital

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News