logo Threads dan Twitter/net
logo Threads dan Twitter/net
KOMENTAR

POLEMIK aplikasi Threads belum usai hingga hari ini. Berbagi macam keluhan dan perbaikan masih dilakukan demi pengguna setianya.

Perbaikan terdekat yaitu membatasi pengguna untuk membaca post di dalam aplikasinya. Rivalitas terdahulu, Twitter lakukan hal serupa awal Juli lalu. 

 "Serangan spam telah meningkat, jadi kami harus memperketat platform dengan melakukan pembatasan [baca post]. Jika Anda terkena proteksi tersebut, beritahu kami," Kepala Instagram, Adam Mosseri. 

Dia menjelaskan, sejumlah pengguna memang mengeluhkan banyaknya spam dalam kolom komentar. Fenomena ini kian memburuk dalam beberapa hari terakhir.

"Salah satu pengguna berkomentar setengah dari post yang ia lihat berasal dari bot," ujarnya. 

Selain itu, ada juga yang mengaku waktunya habis hanya untuk memblokir akun bot terkait perjudian dan kripto.

Kebijakan Threads ini disambut sinis oleh pemilik Twitter, Elon Musk. Dalam balasan tangkapan layar yang diunggah di platform tersebut, dia menyebut Threads sebagai peniru.

Awal bulan ini, Twitter memberlakukan pembatasan jumlah tweet yang bisa dibaca per harinya. Saat itu, Musk beralasan kebijakan perusahaan sebagai upaya membendung panen data ekstrem dan manipulasi sistem dalam Twitter.

Sebelumnya, tak sampai seminggu beroperasi, Threads sudah memiliki 100 juta pengguna. Angka itu mengalahkan ChatGPT yang butuh waktu 2 bulan untuk mengumpulkan 100 juta pengguna.

Namun, prestasi itu tidak bertahan lama. Menurut laporan dari SimilarWeb, jumlah pengguna aktif harian (daily active user/DAU) di Threads telah berkurang setengah jika dibandingkan minggu pertama diluncurkan.

DAU Threads anjlok dari 49 juta menjadi 23,6 juta hanya dalam satu minggu, demikian dikutip dari BGR, Selasa (18/7). 




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News