MASYARAKAT Indonesia dapat menyaksikan beragam seni budaya khas muslim Xinjiang dalam Festival Hijriah yang digagas Republika bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), yang digelar 19 Juli-10 Agustus di sembilan kota di Tanah Air.
Festival Hijriah dibuka di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Rabu (19/7/2023) malam sebagai kegiatan menyambut tahun baru Islam 1445 Hijriah.
Dari Jakarta, para penampil dari muslim Xinjiang akan berparade ke delapan kota lain yaitu Depok (22 Juli), Bekasi (24 Juli), Bandung (27 Juli), Cirebon (30 Juli), Semarang (2 Agustus), Solo (5 Agustus), Yogyakarta (7 Agustus), dan Surabaya (10 Agustus).
Irfan Junaidi, Pemimpin Redaksi Republika, dalam keterangannya menyatakan bahwa pertunjukan seni budaya muslim Xinjiang ini diharapkan dapat membuka perspektif lain tentang muslim Xinjiang.
Dalam festival ini, sejumlah pertunjukan budaya dihadirkan, seperti parade seni dan budaya muslim Xinjiang oleh kelompok seni Art Troupe Performance dan seni daerah berupa tarian Jula dari 12 muqam Uighur.
Art Troupe Performance mempersembahkan pertunjukan akrobat bola kristal yagn mengombinasikan seni dan beragam permainan menarik. Tak hanya itu, mereka juga mempersiapkan sejumlah lagu rakyat yang terkenal di Indonesia.
Selain dimeriahkan sejumlah pertunjukan seni, Festival Hijriah juga menghadirkan tausiyah dari para ustaz untuk memperingati momentum perjalanan waktu dan peradaban umat Islam.
Untuk menyemarakkan lokasi acara juga digelar bazar yang diikuti para pelaku UMKM.
Hadir menonton acara pembukaan Festival Hijriah di TIM, Menteri BUMN menyatakan apresiasinya atas penyelenggaraan acara tersebut. Menurutnya, keberagaman yang ada harus menjadi ajang saling mengenal antarumat Islam di seluruh dunia.
“Hal positif agar kita sesama umat Islam bisa menyaksikan berbagai kebudayaan dari negara lain, ada dari China, India juga ada. Kita bisa saling belajar bagaimana budaya Islam di negara lain bisa berkembang, tidak hanya di Indonesia,” ujar Erick Thohir.
KOMENTAR ANDA