NAMANYA memang Tobacco Mosque alias Masjid Tembakau.
Masjid tembakau yang berada di kota Dresden, Jerman dibangun pada tahun 1907 oleh pengusaha Yahudi Hugo Zietz. Ini adalah bangunan besar yang memadukan gaya arsitektur Islam dan Eropa dengan kubah kaca setinggi 60 kaki.
Bangunan itu sesungguhnya adalah Yenidze, sebuah pabrik tembakau dan rokok yang dibangun pada akhir abad ke-19. Bangunan tersebut menonjol dari arsitektur Barok Dresden yang memang menjadi ikon dan menarik bagi orang-orang Jerman. Bangunan itu mempunyai 600 jendela di bagian luar.
Hugo memanfaatkan sepenuhnya produksi rokok di dalam gedung, ruang bawah tanah digunakan untuk menyimpan tembakau mentah dan menyiapkannya untuk diproses.
Lantai kedua dan ketiga Yenidze digunakan untuk melinting rokok secara manual sedangkan lantai empat bergantung pada mesin untuk produksi massal. Sementara kubahnya adalah tempat istirahat bagi para staf.
Bagaimana seorang pengusaha Yahudi terinspirasi membuat bangunan serupa masjid?
Saat itu ternyata ada larangan membangun pabrik di pusat kota Dresden sehingga Hugo memiliki ide untuk menyewa seorang arsitek untuk membangun pabrik dengan gaya masjid.
Arsitek Martin Hammitzsch membangun pabrik Yenidze pada tahun 1909 dan menjadi perhatian banyak orang karena lokasinya di dekat jalur kereta api utama Berlin-Praha yang sibuk.
Sebuah tanda menyala bertuliskan "Salem Aleikum" (assalamu alaikum, yang berarti “semoga damai menyertaimu” dalam bahasa Arab) terlihat oleh penumpang yang melewati jalur kereta api. Bahkan Salem Aleikum kemudian juga menjadi merek rokok yang populer di Jerman.
Lebih dari separuh bangunan dihancurkan selama Perang Dunia II tetapi dipulihkan setelah reunifikasi Jerman pada tahun 1991.
Masjid tersebut saat ini beroperasi sebagai lokasi kantor untuk perusahaan yang berbasis di Dresden dengan sebuah restoran yang terletak di kubah gedung.
Restoran dua lantai di Yenidze itu menggunakan nama "Kuppelrestaurant" dan menawarkan masakan nasional dan internasional, seperti dilansir Albawaba.
KOMENTAR ANDA