KOMENTAR

MASALAH dalam hidup datang silih berganti.

Sebuah kalimat bijak mengatakan ”kebahagiaan bukanlah ketiadaan masalah melainkan kelihaian mengelola masalah”. Itu benar, karena setiap manusia pasti pernah menghadapi masalah dalam hidupnya meskipun mungkin berbeda kadarnya.

Setiap orang punya cara tersendiri dalam menghadapi masalah. Cara itu berhubungan dengan kekuatan mental dan karakter masing-masing. Ada yang mudah panik, ada yang mampu menguasai diri untuk tenang ketika dihadapkan pada masalah. Ada yang mampu mengoptimalkan kecerdasannya untuk mendapatkan solusi dalam waktu cepat, ada yang mencoba berkali-kali namun belum bisa menemukan solusi yang tepat.

Tak heran bila masalah yang bertubi-tubi biasanya membuat kita ingin menyerah dengan keadaan.

Jika terpikir untuk menyerah, renungkanlah bahwa kita memiliki tiga kekuatan ini di dalam diri kita seperti disampaikan Ustaz Andre Raditya dalam sebuah kajiannya.

1# Manusia diciptakan spesial

Setidaknya ada dua ayat yang menyebutkan bahwa kita adalah makhluk istimewa.

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)

"Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali 'Imran: 191)

Jangan sampai kita menyerah karena kita merasa tidak memiliki nilai dan tidak punya kelebihan apa pun. Jangan sampai kita kufur nikmat dan menganggap Allah bersalah atas desain hidup kita.

Jika kita menganggap kita adalah manusia yang tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan apa pun, itu berarti kita belum bisa mengenali potensi diri kita. Jangan malas belajar dan perluas silaturahmi adalah kunci mengoptimalkan potensi.

2# Apakah masalah akan selesai jika kita menyerah?

Sudah tentu, masalah tidak akan selesai. Malah bisa jadi semakin runyam. Dunia tidak memiliki tempat untuk mereka yang menyerah, namun mengapresiasi siapa yang pantang menyerah.

Dunia ini tidak punya tempat untuk mereka yang menyerah. Tapi dunia akan mengingat siapa yang berusaha terus menerus.

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (QS. Al-Balad: 4)

Jika kita menikmati kehidupan yang mudah, maka sebelum itu kita wajib bersusah payah. Begitulah sunnatullah. Selama pantang menyerah dan memelihara kesabaran, hasil jerih payah kita pasti akan bisa dirasakan di kemudian hari. Itulah saat kita menikmati indahnya kehidupan setelah bersusah payah.

3# Pertolongan Allah datang di waktu yang tepat sekalipun di ujung waktu.

Ingatlah bagaimana Nabi Musa diselamatkan Allah dari kejaran Firaun dan tentaranya saat sudah terdesak di tepi Laut Merah. Mengapa Allah tidak menyelamatkan Musa sejak dari istana Firaun?

Ada dua alasan tentang hal itu.

Pertama, Allah menguji keimanan hamba-Nya apakah tetap terjaga walaupun sedang dalam kondisi yang sangat sulit.

Kedua, Allah menunjukkan bahwa tak ada yang mempunyai kekuasaan lebih besar dari-Nya untuk bisa menolong kita.

Masya Allah, tabarakallah.

Mengingat tiga hal tersebut, masihkah kita memilih untuk berputus asa?




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur