MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno baru saja mengunjungi Pondok Pesantren Tahfidz Al Quran dan Bahasa Arab Bina Madani Putri, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (21/7) lalu.
Di kesempatan itu, Sandiaga menuturkan penggunaan teknologi digital bisa dimanfaatkan untuk menciptakan peluang usaha serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi para santri selepas menuntut ilmu dari ponpes.
“Kami berharap santri di era digital dan modern ini tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah," katanya dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, Minggu (23/7).
Nantinya, menurut Sandiaga, santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai Islam.
“Saat baru pertama masuk saya terkesan karena ada Madani Mart yang dikelola oleh para santri yang digunakan untuk memperluas usaha dan menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
Kemudian dirinya tak lupa menyampaikan agar usaha yang terdapat di ponpes tersebut memberi keberkahan bagi para santri.
"Dan usahanya berkembang, saat ini mencapai 20 kontainer yang diekspor dimana keuntungannya digunakan untuk membiayai pendidikan di sini,” ungkapnya.
Menparekraf merespons penyelenggaraan Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 yang bertujuan untuk menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya, memberdayakan santri unggulan, hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital.
Menparekraf mengatakan, Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Magelang ini, memberikan pelatihan-pelatihan dengan lokal konten kreator yang diharapkan kedepannya para santri di sini bisa menjadi entrepreneur seperti Pimpinan Pondok Pesantren Bina Madani, Drs. K.H Masrur Syamhari yang usahanya bahkan menghidupi pesantren tersebut.
“Mereka bukan hanya mencari lapangan kerja tapi juga membuka lapangan kerja. Program ini juga bukan hanya memberikan dakwah dan pengetahuan Islam yang sangat mumpuni, tapi juga bisa ikut menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja menjadi entrepreneur termasuk santriwati atau perempuan,” katanya.
Berdasarkan data, kaum perempuan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional khususnya di sektor pariwisata yang mencapai 61 persen dan UMKM yang berjumlah 64 juta di Indonesia itu sebagian besar diciptakan oleh para pengusaha-pengusaha perempuan.
KOMENTAR ANDA