MEMANG benar bahwa semua orang tua dapat mengalami saat-saat kelelahan, suasana hati yang buruk, dan mudah tersinggung. Namun seiring hari baru, episode-episode tersebut biasanya akan berlalu.
Namun ketika perasaan sedih, hampa, dan kelelahan itu tidak kunjung hilang bahkan mengganggu fungsi sehari-hari kita (sebagai ibu rumah tangga), bisa dikatakan kita mungkin hidup dengan gangguan depresi.
Perlu diingat bahwa depresi ibu rumah tangga bukanlah diagnosis formal. Tak heran hanya ada sedikit data tentang depresi ibu rumah tangga.
Menurut salah satu penelitian terbaru di Amerika Serikat, yang membandingkan 200 ibu yang bekerja dengan 200 ibu rumah tangga, ibu yang tidak bekerja 2,43 kali lebih mungkin hidup dengan depresi dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
Perempuan diketahui 2-3 kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan laki-laki. Terlebih lagi, peran sebagai ibu rumah tangga menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan.
Tidak ada penyebab tunggal depresi, tetapi situasi isolasi, ketidaksetaraan hubungan, dan kehilangan tujuan atau identitas dapat berperan bagi ibu rumah tangga.
Ditambah lagi, banyak pasangan (suami) yang sering mempertanyakan mengapa tugas di rumah menumpuk lebih cepat padahal sang istri berada di rumah sepanjang hari. Apalagi ibu rumah tangga juga tidak punya batasan jam kerja karena mereka selalu on duty.
Kurangnya waktu luang untuk diri sendiri, ketergantungan terhadap pasangan, ketegangan finansial, semua berkontribusi menciptakan ketidakberdayaan.
Saatnya ibu rumah tangga MERAWAT DIRI SENDIRI untuk bisa BAHAGIA dan MEMBAGIKAN kebahagiaan tersebut ke keluarganya. Ini caranya:
Lepaskan diri dari isolasi
Interaksi sosial adalah sebuah cara ampuh untuk mengatasi kesepian. Dan interaksi sosial juga bisa menyertakan anak-anak dengan cara yang menyenangkan seperti playdate.
Namun perlu diingat, kita tetap harus memilah teman untuk interaksi sosial yang positif. Terlibat dalam percakapan yang bermakna dan memiliki masukan dari orang lain dapat membantu meringankan gejala depresi dan memberikan rasa nyaman.
Luangkan waktu untuk perawatan diri
Orang sering menggunakan istilah me time untuk merawat diri. Perawatan diri tidak harus membuang waktu dan bisa dilakukan kapan pun. Bisa dengan meluangkan waktu 5 menit setiap pagi untuk menikmati rutinitas perawatan kulit, membaca novel favorit atau K-drama favorit di dapur sambil memasak makan malam, atau bahkan 10 menit sebelum tidur bisa menjadi waktu memanjakan diri atau relaksasi.
Temukan kembali identitas kita
Manusia terkadang memang membutuhkan identifikasi diri dan eksistensi. Ibu rumah tangga bisa mengambil pekerjaan freelance yang dilakukan setelah urusan domestik rapi. Atau, ibu rumah tangga bisa mengikuti workshop atau kursus sesuai hobi, yang kelak bisa diaplikasikan dan menjadi sumber pemasukan.
Dan tentu saja, suami (kepala keluarga) menjadi orang terdekat yang bisa membantu ibu rumah tangga mengatasi depresinya. Hargailah apa yang sudah dilakukan istri, berikanlah hadiah-hadiah kecil, dan berilah waktu untuk istri memiliki me time-nya. Dan jika depresi sudah mengganggu, dukunglah istri untuk menemui psikolog demi mendapat tindakan yang tepat.
KOMENTAR ANDA