Memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020/GETTY
Memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020/GETTY
KOMENTAR

DISEBUT sebagai striker sepak bola paling mematikan, atlet sepak bola perempuan Kanada Christine Margaret Sinclair telah mencetak 190 gol sepanjang kariernya (data menurut Sports Net), melebihi jumlah gol Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Tak pelak, Christine menjadi pencetak gol internasional terbanyak sepanjang masa untuk pemain laki-laki maupun perempuan.

“Fakta bahwa seorang asal Kanada memegang rekor pencetak gol dalam permainan paling populer di dunia, itu sangat sulit dipercaya,” ungkap Diana Matheson, rekan setim Christine di timnas Kanada menceritakan rasa bangganya kepada CNN.

Dan wanita berusia 40 tahun itu memiliki kesempatan untuk menambahkan rekor lebih lanjut atas namanya saat dia memimpin Kanada di Piala Dunia Wanita 2023 yang tengah berlangsung di Australia dan Selandia Baru: Menjadi pemain pertama yang mencetak gol di enam Piala Dunia.

Perjalanan panjang menuju kesuksesan

Melakukan debut pada usia 16 hingga pencetak gol sepak bola terhebat yang pernah ada, Christine telah menjalani kehidupan yang cukup baik. Dengan kemungkinan Piala Dunia terakhirnya ini, dia memiliki satu kesempatan terakhir untuk menambahkan 'juara dunia' ke dalam daftar panjang pencapaiannya.

Dia dilahirkan dalam keluarga olahraga. Ayah dan pamannya adalah pemain sepak bola. Sejak kecil, Christine jago bermain sepak bola, bola basket, juga bisbol.

Dia adalah bintang tim sepak bola sekolah dan pada usia 15 tahun menghadiri pertandingan di Piala Dunia Wanita 1999 di Portland. Turnamen tersebut dianggap sebagai titik balik bagi sepak bola wanita dengan jumlah penonton yang meningkat.

Setelah sepak bola menjadi satu-satunya fokus, Christine pun berkomitmen untuk Universitas Portland sekaligus tampil di pertandingan internasional bersama tim Kanada U-20.

Dia mencetak rekor 110 gol untuk Portland Pilots, juga membangun gaya permainan yang efektif. Christine dikenal sebagai pemain yang dinamis dengan permainan yang penuh gerakan dan lari keras. Tapi, yang lebih penting, Christine adalah pencetak gol.

“Dia adalah salah satu tipe pemain langka yang menerima bola di mana saja, di dalam dan di sekitar gawang, dan dia selalu memiliki kemampuan untuk memasukkan bola,” ungkap Diana mendeskripsikan rekannya.

Tidak secara tradisional dikenal sebagai negara sepak bola, kedatangan Christine di tim nasional Kanada bertepatan dengan periode paling sukses di negara itu. Kanada finis keempat di Piala Dunia 2003 (Christine mencetak tiga gol), juga medali perunggu berturut-turut di Olimpiade 2012 dan 2016.

Namun, Christine menuliskan namanya ke dalam sejarah olahraga Kanada dengan menjadi kapten tim untuk meraih medali emas kemenangan di Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, mengalahkan tim-tim kuat Brazil, AS, juga Swedia.

Dan sekarang, dengan potensi satu Piala Dunia terakhir di depannya, dia memiliki kesempatan untuk mengukuhkan warisannya sebagai salah satu pemain paling transformatif dalam sejarah sepak bola.

Akankah Christine Sinclair kembali mengukir namanya dalam sejarah sepak bola dunia?




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women