ilustrasi perundungan terhadap anak/net
ilustrasi perundungan terhadap anak/net
KOMENTAR

PERUNDUNGAN atau bullying masih jadi momok menakutkan di Indonesia. Tak jarang pembulian menyebabkan kematian pada korban.

Oleh sebab itu jadi perhatian khusus bagi Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan edukasi pencegahan bullying di tanah air.

"Perundungan adalah pengalaman yang terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain," kata psikolog Andrew Mellor. 

Bahkan menurut dia, kejadian ini akan membuat rasa trauma mendalam bagi korban sehingga korban pembulian akan selalu merasa ketakutan hingga tidak berdaya untuk mencegahnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Subspesialis Anak dan Remaja (Psikiatri), Anggia Hapsari menuturkan, perundungan tidak lepas dari adanya kesenjangan kekuatan antara korban dan pelaku serta diikuti pola repetisi. 

"Salah satunya, peran serta dari keluarga dan lingkungan sekitar," ujarnya. 

Perundungan tak hanya dalam bentuk gangguan fisik yang terlihat lukanya.Akan tetapi, Anggia melihat perundungan yang sifatnya merusak relasi sosial seseorang terjadi pada perundungan verbal. 

"Melibatkan bahasa verbal yang bertujuan menyakiti hati seseorang seperti mengejek, memberi nama julukan yang tidak pantas, memfitnah, pernyataan seksual yang melecehkan, meneror, dan lainnya. 

Selain itu, menurut dia juga sering terjadi pada perundungan elektronik. Di mana perundungan tersebut dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, ponsel, internet, situs, chatting room, e-mail, SMS, dan lain-lain.

"Perilaku yang termasuk perundungan elektronik antara lain menggunakan tulisan, gambar, dan video yang bertujuan untuk mengintimidasi, menakuti, dan menyakiti korban," tutupnya.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting