Menparekraf Sandiaga Uno /net
Menparekraf Sandiaga Uno /net
KOMENTAR

SEBAGAI pulau yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Riau-Lingga, Pulau Penyengat layak dijadikan Pusat Studi Budaya Melayu Islam Dunia pada Anugerah desa wisata Indonesia 2023. 

"Penyengat memiliki peran yang sangat penting dengan kerajaan Riau–Lingga–Johor–Pahang, dan kerajaan Riau–Lingga terutama abad ke-18," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Pulau Penyengat, sebut Sandiaga, masih menjadi destinasi andalan wisatawan mancanegara asal negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, hingga Brunei Darussalam. Rata-rata wisatawan yang datang untuk mendalami budaya Melayu. 

"Untuk itu saya Insyaallah akan mengembangkan salah satunya adalah memberikan fasilitasi melalui Kemendikbud Ristek untuk berbagai intervensi kebijakan termasuk juga untuk menjadi Pusat Studi Budaya Melayu Islam sedunia," ujarnya. 

Kelebihan dari destinasi wisata desa di tempat ini karena masih mempertahankan struktur, bangunan bersejarah dan makam pembesar kerajaan yang tersebar di sekeliling Pulau Penyengat.

Dengan begitu, penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru khususnya di Pulau Penyengat bisa meningkatkan kesejahteraan 2.400 masyarakatnya.  

Peninggalan bersejarah yang masih terjaga diantaranya Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor hingga benteng pertahanan di Bukit Kursi.  

"Saya akan dorong terus dan karena sudah menjadi bagian dari ADWI. Ini menjadi kewajiban pemerintah pusat juga untuk bersama-sama berkolaborasi," ungkapnya.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News