PENDUDUK asli Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, Aaminah Abdrabboh, berhasil mencatatkan secara sebagai peraih medali emas di turnamen PAN Kids International Brazilian Jiu-Jitsu Federation (IBJJF)
PENDUDUK asli Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, Aaminah Abdrabboh, berhasil mencatatkan secara sebagai peraih medali emas di turnamen PAN Kids International Brazilian Jiu-Jitsu Federation (IBJJF)
KOMENTAR

PENDUDUK asli Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, Aaminah Abdrabboh, berhasil mencatatkan secara sebagai peraih medali emas di turnamen PAN Kids International Brazilian Jiu-Jitsu Federation (IBJJF). Remaja 12 tahun ini menjadi perempuan berhijab pertama yang berdiri ai atas podium di turnamen terbesar dunia untuk anak-anak usia 4-15.

Turnamen berlangsung di Kissimmee, Florida, dari 21 hingga 23 Juli dan merupakan turnamen Jiu-Jitsu anak-anak terbesar di dunia. Dalam turnamen tersebut, ada 2.700 anak yang memiliki kesempatan untuk menampilkan keahlian mereka dan memperebutkan medali di setiap divisinya.

Abdrabboh mulai berlatih Jiu-Jitsu sejak usia 7. Ia berlatih dengan ayahnya, Mohammad Abdrabboh, yang juga penyandang sabuk hitam tingkat pertama. Saudara laki-lakinya, Jibril, juga merupakan pelatih kepala dan pemilik sabuh cokelat. Dan saat ini, Sang Adik Nuzmeya, juga menjadi salah satu pelatih Bersama Farris Abuwandi dan Jimmy Park yang bersabuk ungu. Mereka berlatih di Metro Jiu-Jitsu di Southgate.

Kepada The Arab American News, Abdrabboh mengatakan sangat senang ketika ia berhasil membuat sejarah dan menginspirasi banyak gadis Muslim untuk ‘mempersenjatai’ diri dengan Jiu-Jitsu. Pencapaiannya juga membuka jalan bagi wanita Muslim lainnya untuk mendobrak hambatan dan melawan persepsi masyarakat yang menganggap hijab sebagai sesuatu yang membatasi.

“Saya merasa sangat senang, karena beberapa wanita hampir 10 tahun yang lalu dilarang berkompetisi untuk Jiu-Jitsu. Saya tahu, ini menunjukkan kepada semua orang bahwa hijab tidak menghentikan kami para gadis untuk mencapai tujuan kami, alhamdulillah. PAN Kids adalah turnamen anak-anak terbesar di dunia. Anak-anak datang dari seluruh dunia untuk berkompetisi, jadi rasanya menyenangkan,” kata Abdrabboh.

Kunci utama kemenangannya adalah tekun dalam mengejar tujuan.

“Itu membuat saya senang, karena gadis-gadis kecil dapat melihat bahwa tidak mudah untuk menang. Tetapi, jika Anda terus berusaha, maka akan sampai di sana. Itu juga menunjukkan bahwa tidak ada alasan untuk melarang jilbab di Jiu-Jitsu. Dan, saya membuktikannya,” tegas dia.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women