TUMBUH kembang anak memang sangat ditentukan oleh peran keluarga, apalagi untuk mencegah kenakalan remaja. Memang, setiap remaja akan menjalani masa-masa kenakalan, tapi jangan sampai kenakalan ini berubah menjadi kriminal.
Ketua Satgas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rodman Tarigan menyebut, untuk mencegah kenakalan remaja, peran keluarga menjadi faktor kunci dalam menciptakan lingkungan sehat yang mendukung tumbuh kembang anak.
"Untuk menciptakan seorang anak tumbuh tembang secara optimal memasuki fase anak yang baik, memasuki fase remaja yang sehat, tentunya dibutuhkan lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik itu pertama adalah dari keluarga," ujar dia seperti dilansir dari Antara.
Menurutnya, menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak saat memasuki usia remaja memerlukan peran aktif keluarga. Menurut dia, kasus kenakalan remaja banyak terjadi pada orang-orang yang berasal dari keluarga sulit, atau keluarga yang tidak utuh.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dr. Rodman menekankan pentingnya komunikasi yang baik antar orang tua, serta memberikan kesempatan kepada remaja untuk mengutarakan pendapatnya.
Menurutnya, komunikasi yang baik dalam keluarga merupakan langkah awal dalam mencegah kenakalan remaja. Banyak kasus kekerasan dan perilaku negatif di kalangan remaja terjadi karena kurangnya komunikasi dalam keluarga.
"Banyak sekali remaja-remaja yang mengalami kekerasan atau terlibat kenakalan, di situ tidak adanya komunikasi di dalam keluarga itu sendiri. Banyak kasus yang kita amati secara finansial keluarganya cukup tapi ternyata secara psikis mereka tersebut tidak nyaman di keluarga sehingga mencari kenyamanannya di luar," kata Dr. Rodman.
"Namun di luar mencarinya bukan ke arah yang benar tetapi terjerembab atau masuk ke dalam hal-hal yang menjurus kekerasan," sambung dia.
Dr Rodman menambahkan, untuk mengatasi permasalahan ini, IDAI juga mendorong anggotanya di berbagai daerah untuk bekerjasama dengan instansi terkait, seperti departemen kesehatan dan instansi pemerintah, untuk menangani kenakalan remaja.
Namun, meski IDAI berperan sebagai advokasi, ia mengatakan kebijakan dan tindakan spesifik tetap menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga terkait.
"Tentu masalah remaja ini bukan hal yang mudah, dari IDAI memiliki kemampuan untuk advokasi namun tetap penentu kebijakan ada di pihak pemerintah, dalam hal ini mungkin Menteri Pendidikan, pejabat kepolisian, atau di Kementerian Agama," pungkas dia.
KOMENTAR ANDA