ilustrasi seorang koki tengah memasak untuk gala dinner di restoran Jepang/net
ilustrasi seorang koki tengah memasak untuk gala dinner di restoran Jepang/net
KOMENTAR

NEGARA Jepang sangat terkenal dengan keanekaragaman makanan lautnya yang dibanderol mahal.

Tak heran bila mampir ke restoran Jepang, menu yang disajikan rata-rata berbahan ikan dengan biota laut lainya jadi pelengkap menu makanan di negara matahari terbit tersebut.

Hampir semua jenis makanan berbahan ikan di sana. Ikan Tuna, menjadi salah satu bahan utama pada menu makanan seperti sushi dan sashimi yang diakui harganya sangatlah mahal. Harga ikan tuna yang dimaksud tentu bukanlah ikan tuna seperti sarden di warung-warung Indonesia. 

Bila dilihat dari laporan Business Insider menjelaskan bila tuna sirip biru yang terbaik berada di perairan dekat Oma, Jepang. Di sini, kandungan lemak tuna lebih tinggi. Lemak dalam tuna membuat ikan cenderung lebih segar dan harganya lebih mahal.

Harga tuna seberat 489 pound (221 kg) dijual kisaran US$ 1,8 juta, atau sekitar Rp22 miliar denga kurs dolar AS pada 2013 yakni, Rp12.189/US$).

"Hanya tuna sirip biru yang memiliki marbling yang kuat dan memiliki keseimbangan rasa tertentu," kata Seorang koki bernama Derek Wilcox dari restoran Jepang Shoji, New York. 

Dia mengatakan, tuna kalengan biasanya berasal dari jenis albacore, sejenis ikan sarden yang pada umumnya berukuran kecil dan memiliki berat tak sampai 221 kg.

"Ikan tuna kalengan umumnya berukuran kecil, tumbuh cepat, dan berlimpah.Sementara untuk tuna sirip biru lebih mahal karena jauhnya jarak dan melalui proses yang panjang dan lama sebelum dihidangkan. 

Tidak hanya itu, ikan juga ditangani lebih baik di Jepang daripada di AS. Jadi kerusakan lebih sedikit dan pemotongan lebih presisi. Semua ikan kelas atas dilelang di Jepang. Ikan yang banyak dicari ditangkap di tempat yang lebih baik, dan ditangani dengan baik. Otomatis harganya bisa jauh lebih mahal.

Makanan sushi merupakan makanan banyak ditemui dan jadi khas di Jepang. Karena nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak memiliki rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News