Para peserta Jambore Pramuka Internasional di Korea Selatan mengisi kantong-kantong air minum sebagai persiapan menghadapi cuaca ekstrem/Net
Para peserta Jambore Pramuka Internasional di Korea Selatan mengisi kantong-kantong air minum sebagai persiapan menghadapi cuaca ekstrem/Net
KOMENTAR

SEDIKITNYA 108 peserta Jambore Pramuka di Korea Selatan (Korsel) harus menjalani perawatan karena suhu udara yang sangat panas. Jambore internasional tersebut dilaksanakan selama 12 hari, terhitung 1 hingga 12 Agustus 2023.

Jambore Pramuka Internasional ini merupakan perayaan Jambore Pramuka Dunia yang ke-25 dan bertempat di SaeManGeum, Jeollabuk-do, Korea Selatan. Ribuan peserta yang merupakan anggota pramuka di seluruh dunia, tercatat mengikutinya.

Saat ini, diperkirakan suhu di Korea Selatan mencapai 35 derajat Celsius. Kondisi tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga akhir pekan, dengan intensitas hujan singkat. Dan tingginya suhu udara ini membuat sedikitnya 108 peserta yang mengikuti acara pembukaan pada Rabu (2/8) memngalami kelelahan akibat paparan panas hebat. Mereka pun harus menjalani perawatan di rumah sakit.

“Untuk bersiap menghadapi lebih banyak lagi pasien dengan penyakit yang terkait cuaca panas, kami akan memasang lebih banyak AC untuk lima klinik. Sekarang ini sudah ada AC, tapi kami rasa perlu lebih banyak lagi dalam cuaca panas seperti ini,” kata Choi Chang Haeng, Sekjen Jambore.

Selain itu, panitia juga akan menambah puluhan staf media yang bersiap menghadapi keadaan darurat lebih lanjut. Sayangnya, panitia tidak mengonfirmasikan usia dan rincian pribadi korban cuaca ekstrem tersebut.

Sementara itu, Mendagri Korsel Lee Sang-min, telah mengeluarkan informasi mengenai langkah-langkah menangani masalah terkait panas. Hal itu mencakup penyesuaian program acara berdasarkan tingkat keparahan kasus, peningkatan tenaga medis, serta pengenalan layanan rumah sakit keliling.

“Saya juga telah memerintahkan panitia untuk terus melakukan peninjauan fasilitas bagi peserta jamboree, tambahan AC, serta shuttle bus,” kata Lee, Kamis (3/8).

Menanggapi ini, seorang juru bicara dari kantor Kedutaan Besar Inggris mengatakan bahwa timnya telah mendukung secara penuh kontingen negaranya.

“Pejabat konsuler telah dikerahkan di lokasi untuk mendukung peserta, dan kami melakukan kontak rutin dengan Scouts UK dan otoritas Korea untuk memastikan keamanan warga negara Inggris,” ucap jubir, seperti dikutip dari theguardian.com.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News