Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SELAMA ini, mengonsumsi banyak air putih diyakini mampu menjaga kesehatan tubuh dan menghindari dari dehidrasi. Apalagi di cuaca ekstrem seperti sekarang, air putih mengambil peranan yang sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

Tetapi, sebuah tragedi menjadi viral, ketika seorang perempuan asal Indiana meninggal dunia usai mengonsumsi air putih. Dokter yang menanganinya menjelaskan bahwa perempuan tersebut mengalami keracunan air putih.

Sebenarnya, apa yang terjadi?

Perempuan tersebut bernama Ashley Summers (35). Saat itu ia sedang berwisata bersama suami dan anak-anaknya ke Danau Freeman, pada 4 Juli 2023. Cuaca ekstrem membuatnya merasa dehidrasi, hingga membuatnya meminum empat botol air berukuran 473 mililiter hanya dalam waktu 20 menit.

Berapa hari kemudian, Summers mengalami pusing dan sakit kepala yang sangat berat dan memaksanya untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Dokter yang memeriksanya mendiagnosis bahwa ia mengalami pembengkakan otak. Kondisi Summers terus memburuk dan akhirnya ia meninggal dunia.

Toksisitas air minum kemasan

Sebenarnya, sudah lama dilakukan penelitian terkait toksisitas air minum kemasan. Salah satunya adalah penelitian yang dirilis oleh State University of New York dan Orb Media Network.

Penelitian tersebut menemukan kandungan mikroplastik pada air minum kemasan. Sama seperti zat asing lainnya, banyak yang meyakini bahwa mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh bisa mengganggu fungsi organ, bahkan memicu terjadinya masalah kesehatan yang sangat serius.

Dalam jumlah tertentu, mikroplastik yang tertimbun dan terakumulasi dalam tubuh manusia bisa saja menghambat dan mengacaukan sistem metabolisme tubuh. Apalagi, plastik sulit terurai.

Terganggunya kerja organ ini bisa memberi dampak tertentu, misalnya saat mikroplastik masuk dan menyentuh ginjal atau hati, sangat memungkinkan mengganggu fungsi kerja organ tersebut.

Dalam kasus Summers, hal ini sebenarnya jarang terjadi. Tetapi, kebanyakan minum air putih dapat membuat ginjal tidak mampu membuang kelebihan air di dalam tubuh. Kadar garam dalam tubuh pun menurun sehingga menyebabkan hiponatremia.

Ketika tubuh kebanyakan minum air putih hingga terjadi hiponatremia, sel-sel tubuh akan menyerap lebih banyak air sehingga terjadilah pembengkakan. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala, mulai dari yang ringan hingga mengancam nyawa.

Hiponatremia biasanya lebih berisiko dialami oleh orang yang melakukan aktivitas fisik berat dan memerlukan banyak minum, seperti atlet. Selain itu, orang yang mengonsumsi obat psikotropika, seperti ekstasi, juga lebih berisiko mengalami penurunan kadar garam dalam tubuh.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health