ilustrasi orang pingsan/net
ilustrasi orang pingsan/net
KOMENTAR

KERACUNAN air atau hiponatremia bisa dialami oleh siapa saja. Tak mengenal jenis kelamin, usia dan pangkat seseorang.

Seperti warga AS, Ashley Summer (35) meninggal usai meminum air sebanyak dua liter ketika sedang berjalan-jalan bersama keluarganya.

Berawal gejala sakit kepala, perempuan tersebut seperti mengalami dehidrasi setelah bermain perahu di bawah cuaca yang sangat panas. Untuk menghilangkan rasa haus, dirinya menghabiskan empat botol air dalam waktu 20 menit masing-masing botol berukuran 500 ml. 

Dilansir dari Metro, sesampai di rumah dia pingsan saat masih di garasi. Diduga dirinya mengalami pembengkakan otak yang parah. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong dan didiagnosa oleh dokter yang menanganI mengatakan Summer mengalami keracunan air atau hiponatremia.

"Kondisi ketika ada terlalu banyak air di dalam tubuh dan tidak cukup natrium," demikian tertulis, Sabtu (5/8). 

Hiponatremia merupakan kondisi ketika konsentrasi natrium dalam darah rendah secara tidak normal. Natrium adalah elektrolit yang membantu mengatur jumlah air yang ada di dalam dan di sekitar sel tubuh.

Pada kondisi hiponatremia, satu atau beberapa faktor, seperti kondisi medis tertentu hingga minum terlalu banyak air, menyebabkan natrium dalam tubuh menjadi encer.

Ketika hal ini terjadi, kadar air dalam tubuh meningkat, dan sel-sel mulai membengkak. Pembengkakan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.

Tanda dan gejala lain dari hiponatremia dari berbagai sumber menyebutkan si penderita akan mengalami kram atau kelemahan otot, mual dan muntah, kelesuan, atau energi yang rendah, sakit kepala, perubahan status mental

Hiponatremia sangat berbahaya bagi banyak organ tubuh, terutama bagi otak.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health