Makam Qin Shi Huang/net
Makam Qin Shi Huang/net
KOMENTAR

SEBUAH studi menemukan makam kaisar pertama China, Qin Shi Huang, telah terkontaminasi konsentrasi merkuri yang sangat berbahaya.

Sehingga banyak para arkeolog tidak berani membuka makam berusia 2.200 tersebut karena tanah di sekitar makam menunjukkan tingkat kontaminasi merkuri yang sangat tinggi.

Semasa hidupnya, melansir dari BBC, kaisar Qin Shi Huang memutuskan untuk mengonsumsi minuman anggur yang dimaniskan dengan madu dan dicampur merkuri. Hal itu dilakukan setelah ia mengetahui bahwa Raja dan masyarakat kuno hidup selama 10 ribu tahun usai minum cinnabar atau merkuri sulfida.

"Kaisar Qin Shi Huang adalah sosok yang sangat ambisius dalam mencari kehidupan abadi," demikian tertulis, Kamis (10/8). 

Temua lain disebutka sejarawan China Kuno, Sima Qian, menyebutkan di makam terdapat jebakan yang sengaja ditanam agar kuburan tidak dibongkar sembarangan.

"Para pengrajin diperintahkan untuk membuat busur dan anak panah yang siap menembak siapapun yang memasuki makam," tulis laporan Sima Qian yang dibuat 100 tahun setelah kematian Qin Shi Huang, dikutip dari Science Alert, Senin (10/8).

"Merkuri digunakan untuk menyimulasikan ratusan sungai, Sungai Yangtze dan Sungai Kuning, serta laut yang besar, dan diatur agar mengalir secara mekanis," lanjut tulisan tersebut.

Alasan lain makam tua tidak digali, para arkeolog khawatir penelitian dapat merusak salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO itu.

SQin Shi Huang adalah Kaisar yang memimpin China dari 221 hingga 210 SM. Kini, makam Qin Shi Huang terletak di Distrik Lintong, Xi'an, Shaanxi, China. Salah satu penemuan arkeologi terpenting dalam sejarah itu 'dijaga' oleh Tentara Terakota.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News