Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KETAHUI dan sadarilah, di luar sana suami mengalami banyak sekali ujian. Ketika berhadapan dengan beragam godaan kaum hawa, kehidupan menjadi tidak mudah. Sengaja atau pun tidak, di depan hidungnya bergantian wanita-wanita menggoda. Aromanya saja sudah memabukkan, riasannya sangat cemerlang. Dalam pergaulan sosial, wanita modern begitu lemah lembut dan gemulai. 

Berbeda saat tiba di rumah, berhadapan dengan istri yang kian hari semakin tidak lagi menarik lahir maupun batin. Tapi nun jauh di lubuk hatinya, suami menyadari itulah perempuan yang rela menjadi istrinya, sehingga mengorbankan kecantikan diri untuk memperjuangkan rumah tangga.

Tidak mudah berhadapan dengan kejamnya rasa bosan. Belasan hingga puluhan tahun serumah, sekamar, bahkan seranjang, dengan istri yang telah dipahami seluk beluknya. Rasa bosan begitu berat, lebih berat daripada rindu.

Segala pemakluman mungkin saja tidak cukup. Yang menjadi pertanyaan kemudian, apakah istri masih memiliki kemampuan untuk memikat suaminya?

Sebenarnya, dalam perkara pikat-memikat, tidak diperlukan ilmu hitam atau cara-cara tidak normal. Ada resep syar’i yang diwariskan Islam dan dapat diamalkan dengan mudahnya

Cemerlang bersama cahaya Allah

Orang-orang ramai menyebutnya glowing. Namun bukan dengan kosmetika puluhan juta, melainkan mengandalkan air wudu. Ketaatan ibadah seorang istri membuat pesona nan lembut memancar keluar dari dirinya.

Surat An-Nur ayat 35, yang artinya: “Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki.”

Lalu surat Al-Baqarah ayat 257, yang artinya: “Allah Pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).”

Kita hanya perlu menyadari orang-orang yang tampil cemerlang dan membuat hati lainnya terpikat, adalah hamba Allah yang menjalani hidup dengan cahaya Ilahi. Apabila seorang istri menunaikan kewajiban agama secara sempurna, maka dirinya akan memancarkan aura positif dalam hubungan pernikahan. Aspek ini daya pikatnya amatlah besar. 

Merawat diri

Muhammad Ali al-Hasyimi dalam buku Kepribadian Wanita Muslimah (2019: 73) menerangkan, kebersihan adalah salah satu syarat utama bagi kepribadian seorang wanita yang penuh kelembutan. Kebersihan menunjukkan keanggunan dan kecantikan kewanitaannya. Kebersihan juga merupakan jantung Islam karena Nabi Saw memerintahkan kebersihan dalam banyak hal dan sangat tidak menyukai bau tak sedap dan penampilan buruk.

Istri dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi suami dengan menjaga kebersihan diri dan berpenampilan menarik. Ini adalah bagian dari sunnah Rasulullah Saw.

Namun, penampilan fisik bukanlah segalanya. Sikap, karakter, dan hati yang baik juga sangat penting.

Menjaga rahasia rumah tangga

Ukasyah Habibu Ahmad dalam buku Inilah Wanita yang Paling Cepat Masuk Surga (2015: 122) mengungkapkan, Rasulullah Saw bersabda: 

Sesungguhnya, pengkhianatan amanah yang paling besar di sisi Allah pada hari kiamat adalah suami yang membuka rahasia pribadinya kepada istri, dan istri yang membuka rahasia pribadinya kepada suami, lalu salah seorang darinya menceritakannya kepada orang lain.” (H R. Muslim)

Salah satu dosa besar yang sering disepelekan oleh seorang wanita adalah menceritakan rahasia suaminya kepada orang lain. Mereka sering lupa dan tidak tahan untuk tidak membicarakannya. Seorang istri yang tidak pandai menjaga rahasia suami adalah yang kepribadiannya tidak sehat. 

Kemampuan menjaga rahasia rumah tangga akan membuat suami nyaman bersama istrinya. Ini juga menambah pesona seorang istri di mata suami. 

Lemah lembut 

Lemah lembut adalah sifat yang sangat dihargai dalam Islam. Ketika istri mampu senantiasa lemah lembut berhadapan dengan suami, hal ini akan membantu meredakan ketegangan dan mempererat hubungan emosional. Istri yang lembut akan memikat hati suami secara mendalam. 

Menjadi sahabat sejati

Pernahkah merasa heran mengapa suami lebih terbuka kepada sahabatnya daripada istrinya? Dari itulah, hendaknya para istri berupaya menjalankan peran sebagai sahabat sejati suami.

Istri bukan hanya pasangan hidup, tetapi juga sahabat dan pendamping suami. Bersedia mendengarkan, memberikan dukungan, dan berbagi perasaan dapat membuat hubungan semakin kuat.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur