FORTUNE kembali merilis deretan perusahaan besar di Indonesia bertajuk Fortune Indonesia 100. Ini merupakan daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia, mengacu pada besaran pendapatan.
Dalam lima peringkat teratas, ada empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam daftar ini, yaitu Pertamina, Perusahaan Listrik Negara, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Mandiri. Sedangkan satu lainnya adalah perusahaan swasta yang mengisi deretan lima besar adalah Astra Internasional, yang berada di posisi ketiga.
“Berkat kerja keras dan transformasi di BUMN, perusahaan-perusahaan BUMN kembali mendominasi daftar perusahaan dengan pendapatan terbesar di Indonesia. Kami tak lantas berpuas diri. Kami terus berbenah agar semakin besar memberikan manfaat untuk negara dan masyarakat,” kata Menteri BUMN Erick Tohir, seperti dikutip dari akun media sosialnya.
Editor in-Chief Fortune Indonesia Hendra Soeprajitno mengatakan, bisnis terus berputar dari waktu ke waktu. Ketika booming komoditas terjadi pada 2009 dan berakhir di 2011, emiten dari sektor ini yang sebelumnya menjadi pujaan para investor menjadi terabaikan seiring merosotnya harga minyak, batu bara, minyak kelapa sawit, emas, nikel, dan lainnya.
“Metodologi yang bersifat pasti, terukur dan telah digunakan hampir tujuh dekade,” ujar Hendra, Rabu (9/8).
Sebenarnya, ada 18 BUMN yang masuk dalam daftar 100 perusahaan terbesar versi Fortune. Namun hanya 6 BUMN yang ada di urutan 10 terbesar. Empat diantaranya berada di posisi lima terbesar.
Fortune merilis, Pertamina menjadi BUMN urutan teratas dengan pendapatan sebesar Rp1.323 triliun. Disusul oleh PLN yang memiliki pendapatan sebanyak Rp441,13 triliun. Sedangkan Bank Rakyat Indonesia dan Bank Mandiri, yang masing-masing berada di posisi keempat dan kelima, memiliki pendapatan sebesar Rp208,11 triliun dan Rp161,04 triliun.
“Ada 18 BUMN yang masuk dalam Fortune Indonesia 100 kali ini. Total pendapatan mereka mencapai Rp2.763,31 triliun atau setara dengan 49% dari total pendapatan Fortune Indonesia 100,” ujar Hendra.
“Alhamdulillah, kalau kita lihat, empat dari lima besar itu BUMN. Dari 10 besar, BUMN-nya ada enam. Ini hal yang luar biasa dan patut diapresiasi,” demikian Erick Tohir.
KOMENTAR ANDA