DIARE adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) perhari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 14 hari. Di Indonesia (2020), diare menjadi penyumbang kematian terbesar nomor dua pada anak usia 29 hari sampai 11 bulan, yaitu sebesar 9,8%.
Ada beberapa hal yang menyebablan terjadinya diare pada anak, yaitu virus, bakteri, maupun parasit, alergi, atau kelainan anatomi usus. Bisa juga disebabkan oleh faktor gangguan penyerapan di usus, keracunan makanan, dan tumor.
Meski menjadi penyumbang kematian terbesar nomor dua, diare tentu saja dapat dicegah dengan cara:
- Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan teruskan hingga 2 tahun.
- Berikan makanan pendamping ASI sesuai usia anak.
- Gunakan air bersih yang cukup, dan berikan air minum yang sudah direbus sampai matang.
- Cuci tangan dengan sabun dan bilas di air mengalir, terutama sebelum makan dan sesudah buang air besar.
- Berikan imunisasi rotavirus lengkap pada bayi hingga usia 6 bulan.
- Berikan imunisasi yang mengandung antigen campak (campak rubella, MMR) sesuai jadwal.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang menggalakkan pemberian imunisasi rotavirus kepada seluruh bayi di Indonesia. Pemberian akan dilaksanakan secara serentak pada Selasa (15/8) secara gratis.
Per 15 Agustus 2023, bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan akan mendapatkan imunisasi tetes rotavirus secara gratis untuk mencegah penularan virus yang menyebabkan diare pada balita dan menimbulkan kematian. Imunisasi ini dapat diperoleh di posyandu serta fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang melayani imunisasi rutin lainnya, seperti puskesmas, puskesmas pembantu, rumah sakit pemerintah dan swasta, praktik dokter mandiri, praktik bidan mandiri, dan pos pelayanan kesehatan lainnya.
Sebelum mendapatkan vaksin rotavirus, terlebih dulu dipastikan bahwa balita tersebut telah mendapatkan imunisasi polio yang diberikan secara oral. Selanjutnya, imunisasi rotavirus diberikan secara oral sebanyak 0,5 ml (lima tetes) per dosis, sebanyak 3 dosis dengan interval 4 minggu antar dosis.
Pastikan balita Ayah Bunda mendapatkan imunisasi yang lengkap, karena imunisasi lengkap Indonesia sehat.
KOMENTAR ANDA