Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SAAT Ayah Bunda mengajak anak berenang, baik itu di kolam renang maupun pantai, ada saja kejadian di mana anak tidak sengaja tenggelam atau meminum banyak air kolam atau pantai. Sesaat hal itu mungkin tampak wajar saja, namun ternyata ada bahaya yang mengintai.

Disebut sebagai dry drowning, yang secara harfiah disebut sebagai tenggelam kering atau tenggelam tanpa air.

Dry drowning ini sempat menjadi perhatian serius ketika sebuah insiden viral di media sosial. Tragedi tersebut terjadi pada 2008 di Carolina Selatan. Seorang anak berinisial JJ (10) pergi berenang ke kolan renang setempat. Saat pulang, Cassandra Jackson, sang mama, memandikan putranya. JJ pun tampak biasa-biasa saja.

Setibanya di rumah, JJ mengantuk dan pergi tidur. Namun beberapa saat kemudian, Cassandra mendapati wajah JJ penuh oleh busa. Ia lalu melarikannya ke UGD, tetapi sayang nyawa anaknya tak tertolong.

Dokter menjelaskan, ada sedikit air yang masuk ke paru-paru JJ. Dalam kasus ini, JJ divonis mengalami dry drowning, di mana air yang masuk ke saluran napas menyebabkan spasme atau kekakuan laring secara mendadak.

Laring kemudian menutup, sebagai respon untuk melindungi agar air tidak bisa masuk, begitu pula udara. Akibatnya, JJ mengalami kesulitan bernapas hingga tubuhnya kekurangan oksigen.

Kenali gejalanya

Dry drowning memang tidak menampakkan gejala yang khas. Karena itu, penting bagi orang tua untuk bisa mengenalinya dengan cermat.

  • Batuk. Jika muncul batuk-batuk yang membandel, bahkan hingga anak mengalami sesak napas karena hal itu.
  • Ritme napas menjadi tidak normal. Apakah menjadi lebih cepat dan pendek-pendek, lubang hidung kembang kempis, dan tulang iga terlihat saat anak bernapas.
  • Mengantuk. Kantuk berlebihan menunjukkan bahwa anak sedang mengalami kekurangan oksigen dalam darah. Jangan biarkan anak tertidur sebelum mendapatkan pemeriksaan medis.
  • Tidak konsentrasi. Anak menjadi linglung dan tampak kurang bugar.
  • Muntah, menjadi pertanda anak mengalami tekanan akibat inflamasi dan kekurangan oksigen.

Jika tanda-tanda tersebut muncul pada anak sesaat setelah berenang, segera periksakan ke layanan kesehatan terdekat. Jangan anggap remeh, karena dry drowning bisa menyebabkan kematian pada anak.




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting