DALAM mencapai generasi emas Indonesia 2045, pemerintah harus mencanangkan program pengembangan anak usia dini yang berkualitas jadi investasi utama.
Di mana, laporan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah anak usia dini di Indonesia diperkirakan sebanyak 30,73 juta jiwa pada 2022.
"Mulai dari pemenuhan nutrisi hingga stimulasi yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang anak sejak dini," kata Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani.
Dia melihat tumbuh kembang anak pada periode ini maksimal makan akan tumbuh menjadi generasi yang maju di masa depan. Artinya, fenomena bonus demografi penting untuk dioptimalkan. Sebab di usia inilah, pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, sosial dan emosional anak berkembang paling pesat.
”Beragam permainan stimulasi di Festival Anak Generasi Maju dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan dan mengasah kemampuan berpikir cepat, berani, dan memiliki fisik yang kuat," ujarnya.
Sekaligus, menurut dia, anak harus memiliki semangat pantang menyerah yang dapat bermanfaat untuk masa depannya agar menjadi generasi maju.
Misalnya, pada area kendali pesawat, kemampuan berpikir cepat, anak dapat diasah dengan menyusun balok bertingkat, menyusun potongan puzzle dan permainan digital mencocokkan bentuk dan pola pesawat.
Selanjutnya, permainan di area terbang dapat membuat si kecil lebih berani setelah ditantang menjelajah labirin dan mengumpulkan kepingan nutrisi.
"Di area latihan pilot, kemampuan motorik si Kecil diasah sehingga memiliki fisik kuat dan pantang menyerah saat mendaki panjat tebing sederhana serta melewati jembatan kanopi, pun masih ditantang mengelompokkan bola nutrisi setelah meluncur di perosotan,” tuntasnya.
KOMENTAR ANDA