Warga Jepang dengan riang gembira melaksanakan tradisi uchimizu/Net
Warga Jepang dengan riang gembira melaksanakan tradisi uchimizu/Net
KOMENTAR

PERUBAHAN iklim yang terjadi akhir-akhir ini memberi dampak besar pada perubahan suhu udara yang menjadi lebih panas. Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi banyak sayur dan buah, minum yang rutin, menggunakan pakaian tipis dan longgar, hingga merendam kaki dengan air dingin, masyarakat Jepang punya solusi sendiri untuk mengatasinya.

Adalah Uchimizu, yaitu sebuah kampanye untuk mendorong orang menyiramkan air ke jalanan. Pelopornya adalah Federasi Air Jepang, di mana idealnya air yang disiramkan berasal dari penampungan air hujan. Namun jika tidak ada hujan, mereka akan menggunakan air ledeng untuk menyiram jalanan.

Meskipun hanya ada sedikit penelitian ilmiah tentang uchimizu, satu percobaan ileh tim di Delft University of Technology Belanda menyimpulkan bahwa metode sederhana ini berpotensi mengurangi panas ekstrem di daerah perkotaan yang beraspal.

Uchimizu sendiri adalah praktik kuno untuk mendinginkan suhu udara sekitar dan memadatkan debu dengan memercikkan air dengan tangan atau melemparkannya ke tanah.

Menurut warga, praktik ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran penduduk kota dan mendorong mereka untuk lebih menghemat energi. Sayangnya, uchimizu hanya dilakukan oleh para lansia.

Musim panas di Tokyo terasa lebih pengap dan sesak. Panas, tapi tidak ada angin, hingga warga seperti berada di sebuah ruang sauna raksasa. Suhu siang hari bisa mencapai 37 hingga 39 derajat Celsius.

Pemerintah Jepang sendiri telah mengeluarkan peringatan kepada seluruh warganya, agar berhati-hati pada musim panas tahun ini. Kasus heat strokea tau serangan stroke akibat cuaca ekstrem banyak menimpa masyarakat, khususnya orang tua dan anak-anak. Mereka pun diimbau untuk berteduh di dalam ruangan dan tidak keluar apabila panas begitu menyengat.

Dan uchimizu adalah sebuah tradisi turun temurun yang dipercaya mampu mengurangi hembusan angin panas dari cuaca ekstrem ini. Menjadi hal menarik, karena para peserta uchimizu secara serentak mengenakan yukata (semacam kimono) yang cantik dan beraneka warna, sambil membawa tempat air dan menyiramkannya secara serentak.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News