ANUGERAH Jurnalistik Adinegoro 2023 bakal diadakan akhir tahun ini. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyediakan hadiah hingga Rp35 juta.
Dengan mengangkat tema ‘Merawat Kebangsaan dan Demokrasi‘ merupakan kutipan dari tokoh pers Adinegoro pada 1953 silam.
"Tema tersebut sangat relevan dengan persoalan bangsa hingga kini,“ kata Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, dala keterangan diterima Farah.id, Selasa (15/8).
Dia menuturkan, pada era 1950-an, pionir jurnalistik di Indonesia yang bernama lengkap Djamaluddin Gelar Datuk Maradjo Sutan sudah menulis pentingnya merawat Budaya dan Demokrasi.
Kata Merawat Kebangsaan dan Demokrasi, menurut dia tidak berkaitan dengan politik. Hanya saja, mengggambarkan seorang jurnalis bisa menjadikan tema besar dari segala sisi kehidupan.
"Bisa juga dikaitkan dengan bidang lain, termasuk juga budaya dan human interest,“ terangnya.
Sebagai informasi, kegiatan Anugerah Jurnalistik Adinegoro diadakan setiap tahun oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Perlombaan ini, disebutkan Atal sangat relevan untuk ikut menjaga kualitas karya jurnalistik.
Penyelenggara dalam hal ini PWI Pusat mengingatkan kepada peserta untuk karya indepth reporting atau liputan berkedalaman – baik media cetak, media siber, media televisi, media radio, maupun video media sosial – tidak bersambung/tidak berseri.
Para peserta dinilai berdasarkan karya-karya yang sudah dipublikasikan, ditayangkan, atau disiarkan di media cetak, media siber, media televisi, media radio, atau media video media sosial periode 1 Desember 2022 hingga 30 November 2023.
Pengiriman naskah dibuka pada 1 Oktober 2023 dan ditutup pada 30 November 2023. Penjurian berlangsung pada bulan Desember dengan dewan juri terdiri atas tokoh pers, pengamat, dan akademisi yang menguasai bidang jurnalistik sesuai kriteria penilaian dan bekerja secara profesional.
KOMENTAR ANDA