HINGGA saat ini, kontong plastik masih menjadi barang yang digunakan warga sehari-hari. Data dari Making Oceans Plastic Free (2017), rata-rata ada 182.7 miliar kantong plastik yang digunakan di Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, bobot total sampah kantong plastik di Indonesia mencapai 1 juta lebih ton per tahun.
Meskipun pemerintah sempat memberlakukan aturan penggunaan kantong plastik, namun sampah plastik masih menjadi bencana yang memengaruhi kualitas lingkungan Indonesia.
Atas dasar itulah dan untuk mendukung program pemerintah bebas dari sampah plastik, PT Blue Bird Tbk bekerja sama dengan Yayasan WWF Indonesia mengadakan program Plastic Smart Cities dengan melakukan inisiatif mengganti air mineral kemasan dengan penggunaan botol minum guna ulang kepada 1.500 pengemudi taksi Bluebird.
Plastic Smart Cities merupakan inisiatif WWF dengan misi untuk mendorong kota-kota serta pusat-pusat kegiatan pesisit untuk mengurangi kebocoran sampah plastic ke alam hingga 30% pada 2030.
Program ini sebenarnya telah berjalan sejak 2021 dengan fokus pada tiga area urban yaitu DKI Jakarta, Kota Depok, dan Kota Bogor.
“Kolaborasi ini untuk mengajak perusahaan agar dapat berperan aktif mengurangi sampah plastik melalui pelibatan pengemudi sebagai agent of change,” kata Direktur Climate & Market Transformation Yayasan WWF Indonesia Irfan Bakhtiar kepada awak media saat konferensi pers di wilayah Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (15/8).
Blue Bird sendiri sangat bangga bisa menjadi bagian dari sebuah Gerakan positif yang mendukung kehidupan yang lebih baik dan membuat lingkungan yang sehat. Medika Azwar, Chief Marketing Officer PT Blue Bird Tbk berharap, kolaborasi ini dapat meningkatkan kesadaran pengemudi dan karyawan untuk perbaikan kualitas lingkungan.
Blue Bird sendiri aktif melakukan kemitraan dengan berbagai pihak yang mendukung inisiatif 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Melalui kemitraan yang dibangun, mereka berhasil mendukung lebih dari 8000 pengemudi dan karyawan untuk bijak menggunakan kemasan plastik sekali pakai.
Ini menjadi penting, karena pada faktanya aktivitas itu mampu mengurangi lebih dari 120 ton botol plastik setiap tahunnya, melalui pengelolaan dan subsidi. 
KOMENTAR ANDA