Alhamdulillah adalah pujian kepada Allah yang menandakan rasa syukur dan pantang mengeluh/Net
Alhamdulillah adalah pujian kepada Allah yang menandakan rasa syukur dan pantang mengeluh/Net
KOMENTAR

ALHAMDULILLAH adalah sebuah kata yang singkat. Tidak butuh effort besar untuk mengucapkannya. Tapi entah mengapa, ada sebagian dari kita yang merasa lidahnya kelu untuk mengucap hamdalah.

Padahal ketika kita mengucapkan “alhamdulillah” dengan ikhlas, maka “alhamdulillah” bukan hanya sekadar ucapan melainkan sebuah semangat.

Dengan mengucap “alhamdulillah”, kita akan mampu melihat berbagai hal dalam kehidupan ini melalui sudut pandang yang positif. Karena “alhamdulillah” yang berarti “segala puji bagi Allah” merupakan satu tanda bahwa kita bersyukur atas apa pun yang diberikan Allah Swt. kepada kita.

Karena kita menyadari bahwa hidup di dunia ibarat roda yang berputar, kita memahami hari-hari tak akan selalu mulus jalannya. Ada kalanya kita berada di atas (berkecukupan) dan ada pula kalanya kita berada di bawah (kekurangan). Akan ada kerikil menghadang atau jalan terjal mendaki yang harus kita lalui. Tapi itu semua tak membuat kita lupa bersyukur.

Kekuatan “alhamdulillah” juga membuat kita jarang mengeluh. Dan ketika kita jarang mengeluh, kita memilih untuk bekerja keras demi meraih cita-cita dan Impian kita. Intinya, kita tak punya waktu untuk mengeluh.

Dari penelusuran Farah.id, Prof. Quraish Shihab dalam sebuah kajian mengatakan bahwa “alhamdulillah” diucapkan oleh seseorang ketika dia menyadari bahwa Allah telah memberi nikmat kepadanya maupun kepada orang lain.

“Alhamdulillah” adalah kalimat pujian yang kita ucapkan kepada pemberi segala nikmat, Allah Swt. Dan sepatutnya kita sebagai hamba untuk mengikuti ucapan “alhamdulillah” dengan perbuatan yang menunjukkan rasa terima kasih kita kepada Allah Swt.

Demikian pula dikatakan Imam Ghazali, bahwa sebelum memuji Allah Swt., kita harus memohon ampunan kepada Allah karena pujian yang kita ucapkan tidaklah sebanding dengan kebesaran Allah Swt.

Karena itulah jangan pelit mengucap “alhamdulillah”. Sungguh merugi bila membiarkan lidah kita abai mengucap kalimat hamdalah.

“Sebaik-baik hamba Allah pada hari kiamat adalah hammadun (orang-orang yang gemar memuji Allah Swt.)” (HR. Thabrani)

Bersyukurlah sepanjang waktu.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur