PUAN MAHARANI tampak cantik berbalut tenun khas Dayak, Kalimantan Barat saat menghadiri sidang tahunan MPR. Diketahui, tenun tersebut didapatnya langsung dari perajin tenun Suku Dayak Iban yang tergabung dalam UMKM Desa Umin Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Darat. Pakaian yang terlihat sangat unik dan menarik itu ternyata dikerjakan dalam waktu tiga setengah bulan.
Beberapa ornamen dikenakan untuk mempertegas kecantikan si pemakai. Mulai dari ikat kepala berbahan tenun yang dilengkapi kerang serta bulu burung. Juga ikat pinggang yang memiliki kombinasi serupa.
Jika dilihat dari tenun khas Dayak yang dikenakan Puan, motif yang dibuat oleh para pengrajin Suku Dayak Iban adalah motif khusus, yang hanya dipakai oleh para pejabat atau tokoh-tokoh besar. Sebagai Ketua DPR RI, sepantasnya Puan mengenakan motif tersebut.
Tenun khas Suku Dayak, Kalimantan Barat, Ruit Besai yang dikenakan Puan Maharani sangat langka/Net
Nama motifnya adalah Ruit Besai, dikenal sebagai salah satu motif kebesaran dalam masyarakat Dayak. Motif itu umumnya hanya digunakan oleh tokoh-tokoh besar. Kalau menurut tokoh perempuan Daya Yoalanda Lasarus, motif itu melambangkan kebesaran dan keperkasaan. Pengerjaannya juga tidak boleh sembarangan dilakukan, hanya orang-orang tertentu saja yang boleh membuatnya.
Kain tenun ini dikerjakan oleh sub-suku Dayak Iban, yaitu Suku Moan selama kurang lebih 3,5 bulan. Ada ritual-ritual khusus dalam membuatnya, sehingga tidak semua warga Suku Moan bisa mengerjakannya. Hanya perajin-perajin lansia yang boleh membuat, karena mereka akan memakai ritual adat.
Di masa lampau, kain ini digunakan sebagai penanda kemenangan.
KOMENTAR ANDA