Peristiwa Blue Moon yang Jarang Terjadi/ Getty Images
Peristiwa Blue Moon yang Jarang Terjadi/ Getty Images
KOMENTAR

FENOMENA alam Blue Moon atau Bulan Biru akan terlihat jelas di beberapa belahan dunia di akhir Agusutus ini. 

Selain itu, peristiwa hujan meteor juga diprediksi bakal bisa disaksikan dengan mata telanjang tanpa alat khusus yang jarang terjadi di belahan bumi utara pada malam sangat cerah. 

Istilah Blue Moon sendiri mulai dikenal sejak abad ke-16, di mana Blue Moon merujuk pada sesuatu yang tidak pernah atau jarang sekali terjadi. Peristiwa ini merupakan Bulan Purnama terdekat, terbesar, dan paling terang di sepanjang tahun.

Terjadinya warna biru tergantung dari kondisi atmosfer saat itu. Biasanya, akan mengeluarkan warna biru setelah terjadinya letusan gunung berapi Krakatau yang masif pada tahun 1884 silam.

Ini terjadi karena awan abu dan debu yang sangat besar disuntikkan ke stratosfer (5 hingga 30 mil di atas permukaan bumi), awan aerosol ini menyebabkan Bulan dan Matahari tampak biru dari banyak lokasi di Belahan Bumi Utara.

Melansir dari berbagai sumber, Farah.id menghimpung penyebab terjadi Blue Moon. Di mana akan mencapai puncaknya pada Rabu 30 Agustus 2023 pukul 21:36. Dengan fenomena Blue Moon ini, jarak antara Bulan dan Bumi akan sangat dekat, yakni hanya 222.043 mil.

Blue Moon sendiri baru akan muncul kembali pada tahun 2037, sebelum ada dua supermoon lagi dalam satu bulan.

Sedangkan hujan Meteor Perseid sendiri menurut NASA berasal dari sisa partikel komet dan bagian dari asteroid yang rusak. Setiap tahun, Bumi melewati puing-puing berbatu, menyebabkan partikel bertabrakan dengan Bumi dan hancur menjadi garis-garis.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News