Kondisi komplek mewah State Guest Mansions yang tak Berpenghuni sejak 2018/ AFP
Kondisi komplek mewah State Guest Mansions yang tak Berpenghuni sejak 2018/ AFP
KOMENTAR

KOMPLEK real-estate di kaki bukit Shenyang, Cina kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, sebanyak 250 rumah mewah kosong tak berpenghuni sejak 2018.

Komplek ini diketahui di bangun pada 2010 silam itu oleh pengembang perusahaan besar. Namun diduga masyarakat setempat dikarenkan korupsi dari pengembang terhadap proyek rumah mewah itu. 

“Semua yang ada di sini dibiarkan terbengkalai. Semuanya terasa sangat menyeramkan,” kata seorang pria setempat baru-baru ini, dikutip dari Oddity Central, Sabtu (19/8). 

Bahkan, sekarang menurut dia komplek mewah State Guest Mansions itu pun dijuluki sebagai desa hantu.

Dia menceritakan, awal mula Greenland Group membeli berhektar-hektar tanah di kaki bukit Shenyang untuk dijadikan komplek perumahan mewah. Awalnya, komplek perumahan tersebut direncanakan sebagai tempat tinggal mewah untuk para orang kaya dan orang-orang berkuasa.

"Pihak pengembang hingga saat ini belum pernah menyampaikan pernyataan resminya terkait situasi State Guest Mansions yang sebenarnya," ujarnya. 

Sedangkan, masyarakat setempat percaya bahwa komplek bangunan tersebut diberhentikan pembangunannya akibat kasus korupsi. Diberhentikan akibat kasus dari pihak pengembangnya sendiri.

Beberapa turis asing juga beberapa kali mengunjungi komplek bangunan tersebut untuk melakukan aktivitas misteri, menjelajahi desa hantu di Shenyang yang mirip dengan Burj al Babas, kota hantu di Turki.




Menteri PANRB Rini Widyantini: Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan untuk Menciptakan Kesetaraan Gender dan Lingkungan Kerja Inklusif di Sektor Pemerintahan

Sebelumnya

Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News