PEREMPUAN selalu ingin tampil sempurna dan terlihat mulus. Bulu yang tumbuh di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak dan kaki, selalu berusaha untuk dihilangkan. Ada beberapa cara menghilangkan bulu-bulu tersebut, yaitu dengan dicabut atau waxing.
Metode waxing ini sangat populer, karena mampu menghilangkan bulu-bulu halus di tubuh. Bahkan, bulu-bulu tersebut terhempas hingga ke akarnya dan membuat kulit lebih halus.
Tapi, metode ini tidak sepenuhnya aman dilakukan. Terlalu sering melakukan waxing bisa berakibat fatal, terutama bagi kesehatan kulit. Percaya atau tidak, hal ini sudah dialami oleh seorang perempuan, yang harus menjalani operasi ketiak karena terlalu sering melakukan waxing.
Lewat akun media sosial pribadinya, ia menuturkan, awalnya muncul semacam jerawat pada ketiak. Jerawat tersebut hilang begitu saja, namun beberapa hari kemudian muncul kembali dengan keluhan sakit dan akhirnya meradang. Merasakan hal yang tidak enak, kemudian dirinya memutuskan untuk kontrol ke dokter.
Dokter umum saat itu menjelaskan, ada semacam furunkel atau infeksi yang terjadi karena folikel rambut. Dokter kemudian memberikannya antibiotik dan obat oles, namun tidak kunjung sembuh. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke dokter spesialis.
Di dokter spesialis, diagnosa awalnya masih sama. Namun kemudian, dokter menyatakan bahwa ia mengalami hidradenitis, yaitu munculnya benjolan di bawah kulit sebesar kacang yang sangat sakit dan berisi nanah. Akhirnya, ia menjalani serangkaian operasi untuk mengangkat benjolan tersebut.
Waxing memang tidak disarankan oleh para ahli dan dokter. Yang direkomendasikan adalah trimming dengan gunting atau shaving dengan electric shaver yang pisaunya tidak bersentuhan langsung dengan kulit.
Tidak sampai di sini saja bahaya waxing. Dari berbagai literatur disimpulkan, bahaya waxing sangat beragam. Mulai dari tumbuhnya rambut ke dalam atau terperangkap di bawah kulit, kemerahan dan iritasi, infeksi, folikulitis atau peradangan pada folikel rambut.
Bahkan bisa membuat kulit menggelap dan lebih rentan terhadap paparan sinar matahari. 
KOMENTAR ANDA