SETELAH LAMA tak berjumpa dengan sang Ayah karena tersandung permasalahan hukum dakwaan teroris di Khasmir, Razia Sultan memohon kepada pemerintah New Delhi untuk bisa berjumpa dengan Mohamed Yasin Malik.
Perempuan berusia 11 tahun tersebut memberikan pidato mengharukan di hadapan majelis legislatif daerah di Muzzafard, Pakistan.
"Saya baru berusia dua tahun ketika saya bertemu ayah saya. Sekarang saya berusia 11 tahun. Bagaimanapun aku sangat merindukan ayahku. Aku sangat ingin mendengar suaranya," kata Razia belum lama ini.
Dalam orasinya, selama di tahanan ayahnya mengalami kerugian. Oleh karena itu, dia akan menuntut PM India Narendra Modi. Berharap suatu hari nanti ayahnya dapat dibebaskan atas "kasus palsu" yang dituduhkan itu.
Sebagai informasi, Mohamed Yasin Malik ditangkap oleh pemerintah India di tahun 2019 lalu.
Setahun kemudian, ia divonis penjara seumur hidup atas tuduhan penghasutan dan terorisme di Kashmir yang merupakan sebuah wilayah bersebelahan dengan India dan Pakistan.
Hingga sekarang, penduduk Kashmir ingin merdeka dan tidak terikat pada kedua negara itu.
Penangkapannya itu telah memicu bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi di Kashmir, yang dikuasai oleh pemerintah India. Badan Investigasi Nasional India telah meminta banding agar Malik dihukum mati di Juni lalu. .
KOMENTAR ANDA