Kegiatan pengabdian masyarakat Prodi Gizi & Farmasi Universitas Binawan di Desa Sukanagalih, Cianjur/Dok. Univ. Binawan
Kegiatan pengabdian masyarakat Prodi Gizi & Farmasi Universitas Binawan di Desa Sukanagalih, Cianjur/Dok. Univ. Binawan
KOMENTAR

PROGRAM Studi Gizi dan Farmasi Universitas Binawan berkolaborasi untuk menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan perlombaan membuat makanan pendamping ASI (MPASI) di Posyandu Krisan, Kampung Padarincang, Desa Sukanagalih, Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (16/8/2023).

Kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai Kemendikbudristek ini bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 78. Para ibu bersama balita mereka tampak antusias mengikuti jalannya penyuluhan dan perlombaan.

Tim Prodi Gizi & Farmasi Universitas Binawan

Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang baik dari pihak Desa, Puskesmas dan Posyandu setempat dengan hadirnya sejumlah pemangku kepentingan tingkat desa.

H. Ujang Saprudin selaku Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memaparkan bahwa kegiatan semacam ini memang sangat dibutuhkan oleh warga.

“Dukungan tim pengabdi dari Universitas Binawan semoga dapat menumbuhkan kreativitas para perempuan penggerak di Desa Sukanagalih,” ujar H. Ujang.

Apresiasi juga disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sukanagalih Cucu Hartini yang mengharapkan kegiatan ini dapat memotivasi para ibu untuk lebih melek gizi dalam menyiapkan MPASI.

Sementara itu, mewakili Universitas Binawan, Lina Agestika, S.Gz., M.H.Sc. selaku ketua tim Universitas Binawan menyampaikan tujuan ke depan dari kegiatan penyuluhan dan penyuluhan tersebut.

“Hasil perlombaan akan diramu menjadi buku resep MPASI yang nantinya dibagikan kepada posyandu-posyandu yang berlokasi di sekitar Desa Sukanagalih. Buku resep MPASI ini dapat dijadikan sebagai panduan siklus pemberian makanan tambahan untuk balita,” ujar Lina dalam keterangan yang diterima Farah.id.

Penilaian lomba membuat MPASI.

Kegiatan dilakukan secara tatap muka di depan Posyandu Krisan 1 dengan memanfaatkan momen penimbangan dan konsultasi gizi bulanan di Rabu minggu ketiga bulan Agustus. Dihadiri 40 lebih ibu dan balita, kegiatan berjalan secara dua arah dengan adanya tanya jawab yang aktif.

Acara diawali dengan pemberian materi penyuluhan oleh Dosen Program Studi Gizi dan Farmasi Universitas Binawan. Pembuatan MPASI yang tepat gizi dengan mempertimbangkan kesesuaian tekstur dan jumlah porsi yang sesuai menjadi hal yang diusung oleh Tri Ardianti Khasanah, S.Gz., M.Gz.

Acara kemudian dilanjutkan dengan demo masak MPASI oleh Isti Istianah, S.Gz., MKM. Dalam demo masak ini, para ibu dapat memperhatikan teknik dan bahan yang tepat dalam mengolah bahan lokal. 

Materi penyuluhan dilanjukan oleh Dosen Farmasi apt. Ernie Halimatushadyah, M.Farm dengan tema pemanfaatan bahan alam sebagai penambah rasa dalam pembuatan MPASI dan Agnes Yuliana, M.Si terkait prebiotik dan probiotik alami yang mudah ditemukan sebagai bahan campuran MPASI. Dengan demikian, saluran cerna anak jadi baik dan anak makan lahap tanpa tambahan gula garam.

Contoh MPASI yang bergizi seimbang.

Ada 9 (sembilan) resep makanan utama dan 2 (dua) resep selingan memanfaatkan bahan lokal seperti tepung beras, kentang, sayuran lokal (wortel, tomat, sayuran daun hijau), tempe, ayam, telur, susu dan lainnya yang bisa menjadi inspirasi para ibu untuk menyiapkan MPASI. Dalam kesempatan tersebut, pembuatan MPASI memanfaatkan hasil kebun Binawan Argo untuk memperkaya resep dan memastikan kecukupan gizinya.

Universitas Binawan berharap berbagai resep MPASI tersebut dapat dipergunakan oleh kelompok perempuan Desa Sukanagalih untuk memberantas masalah gizi balita.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E