CARA skrining riwayat dari BPJS kesehatan sebaiknya diketahui oleh setiap orang. Apalagi setiap WNI wajib memiliki BPJS Kesehatan agar terjamin kesehatannya.
Lalu bagaimana cara skrining riwayat kesehatan dari BPJS Kesehatan?
Melihat riwayat skrining yang pernah Anda lakukan bisa melalui link dan juga aplikasi mobile JKN. Adapun, layanan skrining ini mencakup 14 jenis penyakit.
Penyakit yang bisa diskrining antara lain hipertensi, stroke, diabetes melitus, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis.
Jika Anda belum melakukan skrining riwayat kesehatan, berikut adalah cara skrining riwayat kesehatan melalui link BPJS Kesehatan:
1 Buka situs https://webskrining.bpjs-kesehatan.go.id/skrining/index.html pada browser Anda.
2. Lalu, masukkan nomor kartu BPJS Kesehatan, tanggal lahir, serta kode captcha, lalu klik 'Cari Peserta'.
3. Setelah itu akan muncul laman persetujuan skrining. Lanjutkan dengan klik 'Setuju'.
4. Isi formulir data lengkap Anda, mulai dari berat badan, tinggi badan, pendidikan, nomor handphone, hingga kontak keluarga.
5. Jawab pertanyaan seputar kebiasaan dan riwayat kesehatan Anda.
6. Lalu muncul hasil skrining BPJS Kesehatan meliputi; hipertensi, risiko penyakit diabetes, jantung dan ginjal. Anda akan memperoleh saran terkait hasil tersebut. Hasil skrining BPJS Kesehatan bisa Anda print jika Anda membutuhkan.
Berikut ini cara skrining riwayat kesehatan via aplikasi Mobile JKN:
1. Unduh aplikasi Mobile JKN di App Store atau Google Play Store.
2. Isi nomor kartu JKN-KIS atau email peserta dan password.
3. Cari fitur Skrining Riwayat Kesehatan.
4. Pilih nomor kartu BPJS Kesehatan.
5. Kemudian, jawab pertanyaan seputar kebiasaan dan riwayat kesehatan Anda.
6. Setelah menjawab pertanyaan. Lalu, muncul hasil skrining BPJS Kesehatan terkait risiko penyakit diabetes, hipertensi, jantung dan lain sebagainya.
Nah, manfaat dari skrining riwayat BPJS Kesehatan ini dapat menghemat biaya. Cara ini dilakukan untuk mendeteksi resiko dan mencegah dampak dari penyakit tertentu.
KOMENTAR ANDA