Konfrensi Pers BRIN mengadakan Sarwono Memorial Lecture 2023 dan Sarwono Award di Jakarta, Rabu (23/8)
Konfrensi Pers BRIN mengadakan Sarwono Memorial Lecture 2023 dan Sarwono Award di Jakarta, Rabu (23/8)
KOMENTAR

BADAN RISET dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan menyelenggarakan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture tahun 2023 dan Sarwono Award di Jakarta, Rabu (23/8). 

Forum ini telah diselenggarakan sejak tahun 2002 dalam bentuk penyampaian kuliah ilmiah dengan tema tertentu sesuai dengan profesionalitas dan dedikasi dalam beragam bidang ilmu pengetahuan.

"Kegiatan ini merupakan pemberian penghargaan kepada perseorangan yang menunjukkan prestasi luar biasa dalam ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan kemanusiaan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko kepada Farah.id disela kegiatan, Rabu (23/8). 

Menurut dia, bertujuan untuk memberi tempat terhormat bagi para tokoh, ilmuwan, atau pakar Indonesia yang telah banyak memberikan inspirasi dan pemikirannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 

"Baik di tingkat nasional maupun internasional," ujarnya. 

Sebagai penerima Sarwono Award 2023, Melani Budianta mengatakan penghargaan ini bukanlah suatu pencapaian. Akan tetapi sebagai proses pembelajaran yang tak pernah berhenti. 

"Menunjukan perjalanan itu dibantu oleh berbagai macam krisis," ungkapnya. 

Dia pun menceritakan proses perjalanan itu di saat awal memilih sastra sebagai pendidikan yang dilalui hingga sampai sekarang ini. Di mana, Melani melihat ada keprihatinan terhadap siswa sekolah dasar (inpres) yang belum dapat menulis dan membaca. 

 "Padahal saya diajarkan literasi, tapi kok di kampung-kampung masih ada siswa sekolah dasar yang belum bisa membaca," terangnya. 

Dia mengingat, di salah satu kampung pernah ditemui anak sekolah dasar kelas empat (4) belum bisa baca. Singkat cerita, Melani dan bersama teman-teman membantu mereka mengenalkan kalimat agar dapat membaca. 

Dilansir dari Wikipedia, Melani Budianta memiliki nama Tiongha Tan Tjiok Sien.  Lahir 16 Mei 1954 dan berprofesi sebagai seorang akademikus, intelektual publik, dan aktivis berkebangsaan Indonesia.

Melani mengabdikan dirinya dengan mengembangkan ilmu sastra dan culture study di UI. Pendidikan terakhir yang disandang gelar doktor di Universitas Cornell Inggris pada 1992.

Melani juga merupakan guru besar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dengan kepakaran di bidang kajian gender, pascakolonialisme, sastra bandingan, dan kajian budaya. 

Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin (UNHAS) Jamaluddin Jompa memberikan ide dan gagasannya di Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture tahun 2023 mengenai pemberdayaan sosietal untuk jagad nusantara.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News