Biasanya pemimpin perusahaan (CEO) hanya menunggu laporan dari bawahan. Namun bila CEO sudah turun menjalankan teknis artinya ada yang tak beres pada manajemen organiasi paling bawah.
Lufthansa Airlines, Jens Ritter, CEO maskapai Jerman ini sengaja menyamar untuk menjadi pramugari untuk memperoleh wawasan langsung mengenai tantangan yang dihadapi pramugari selama penerbangan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan penumpang.
Seperti dilansir NDTV, rute penerbangan yang dia coba sebagai pramugari adalah Frankfurt, Jerman, ke Riyadh, Arab Saudi. Dalam akun LinkedIn pribadinya, Ritter menuliskan. pengalaman yang belum pernah dia alami sebelumnya.
"Terkadang, Anda butuh mengubah perspektif demi memperoleh wawasan baru. Pekan ini, saya sebagai 'anggota awak kabin tambahan' menemani kru penerbangan Lufthansa Airlines kami menuju ke Riyadh dan Bahrain. Sungguh perjalanan yang luar biasa!" tulis Ritter.
Da mengaku bekerja di Grup Lufthansa selama bertahun-tahun belum pernah memperoleh kesempatan bekerja sebagai bagian dari awak kabin.
"Dan sejujurnya, itu sangat menarik dan juga menantang," imbuhnya.
Menurut dia, menjadi pramugari merupakan pengalaman yang menantang. Dia juga kagum dengan pekerjaan para awak kabin dalam mempersiapkan banyak hal sebelum menjalani penerbangan demi kenyamanan penumpang.
"Saya kagum dengan banyaknya hal yang mesti diatur (awak kabin), terutama apabila terdapat hal yang tidak berjalan sesuai rencana, misalnya, makanan yang ditawarkan di kartu menu tidak persis seperti makanan yang dimuat di pesawat," jelasnya.
"Kami akan memperbaikinya," tambah Ritter dalam tulisannya di kolom komentar.
Sejujurnya, dia mengaku menikmati setiap momen yang dia jalani saat mencoba menjadi pramugari. Dia terkejut dengan betapa banyaknya yang dapat dipelajari dalam beberapa jam menjadi pramugari.
Setelah benar-benar merasakan pengalaman sebagai awak kabin, dia mengaku bakal berbeda ketika mengambil keputusan untuk berbagai hal terkait perusahaannya.
KOMENTAR ANDA