PADA Selasa (22/8) waktu setempat, Kota Makkah, Arab Saudi, tampak begitu chaos. Badai dan hujan lebat menerjang sejumlah wilayah. Padahal, belum lama ini kota tersebut dihantam panas ekstrem.
Dari video singkat yang diunggap @ferry.anthony di akun TikTok miliknya, tampak sejumlah bangunan mengalami kerusakan dan sebuah mobil hancur tertimpa reruntuhan bangunan. Angin pun tampak begitu kencang disertai kilatan-kilatan petir.
“Saat ini, Makkah lagi ada badai, ya. Anginnya kenceng, hujan, petir, Allahu Akbar. Makkah sekalinya hujan seperti ini ya, nggak cuma besar (hujannya) tapi angin. Mudah-mudahan hujannya cepat reda,” kata seorang pria yang diduga si pemilik akun TikTok tersebut.
Dalam video itu, si pria terlihat sedang mengendarai sebuah mobil dan melintas di tengah hujan badai.
Terkait hal ini, pakar cuaca dari Arab Saudi Abdullah Al Osaimi menjelaskan, badai petir ini terjadi bersamaan dengan cuaca tidak stabil di sebagian besar wilayah Arab Saudi, khususnya Makkah, selama beebrapa jam terakhir, yang meliputi hujan lebat, badai petir, dan angin kencang.
Pola cuaca ini mengisyaratkan dimulainya musim gugur pada Oktober. Dan hal ini sudah coba diingatkan oleh Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, yang merinci kondisi cuaca utama di negara itu selama 24 jam ke depan.
Badai petir yang disertai dengan angin aktif diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah seperti Madinah, Makkah, Asir, Jazan, dan Al Baha. Sementara, wilayah Najran dan Tabuk akan mengalami angin permukaan yang membawa debu tebal.
Wilayah Arab Saudi seperti Hafr Al Batin, Al Saman, dan Rafha, juga melaporkan suhu puncak 47 derajat Celsius, sementara Al Suda mengalami suhu terendah 14 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan mencapai 95 persen.
Dalam beberapa video yang beredar di media sosial terlihat angin berhembus dengan kekuatan dahsyat, mampu mengangkat penghalang plastik yang berat dan tentunya mengancam pergerakan jamaah umrah di Masjidil Haram.
Tampak pula tiang listrik di Jalan Asfan, timur laut Jeddah yang roboh. Tiang-tiang listrik itu terbaring di jalan.
Saat ini, para jamaah umrah tetap melanjutkan ibadahnya meski berada di bawah guyuran hujan yang ekstrem.
KOMENTAR ANDA