Berbagai pertimbangan destinasi wisata ketika hendak berlibur ke luar negeri. Seperti moda transporatasi, hingga keramah tamahan penduduk lokal serta lingkungan yang aman ketika hendak melancong.
Di mana Eropa sedang mengalami kebangkitan jalur kereta api, dengan jalur kereta api berkecepatan tinggi baru dan rute wisata dengan gerbong antik, ditambah peluncuran tiket kereta api bulanan di Jerman dan Portugal.
Ditambah lagi, titik-titik rawan di seluruh dunia, termasuk Yunani,Italia, dan Bali, sedang menerapkan langkah-langkah untuk membatasi kepadatan penduduk, dan melindungi situs warisan budaya penting mereka.
Dalam upaya menjadikan pariwisata berkelanjutan lebih mudah diakses, indeks perjalanan berkelanjutan untuk tahun 2023 telah dikembangkan berdasarkan informasi dari Euromonitor International.Analisisnya sangat komprehensif, dengan 56 faktor berbeda dievaluasi, untuk menghitung kota paling sustainable.
"Ada tiga jenis indikator utama untuk menentukan kota mana yang paling sustainable," kata Kepala perjalanan di perusahaan analisis data,Caroline Bremmer.
Di jelaskan, kesehatan suatu destinasi, berkaitan dengan kebahagiaan, kesetaraan, dan keadilan sosial, lalu dampak spesifik pariwisata terhadap lingkungan lokal seperti penggunaan energi hotel, diikuti dengan keadaan umum pariwisata seperti kualitas infrastruktur atau ketergantungan pada permintaan internasional.'
Selain kota, indikator-indikator ini juga membantu membentuk daftar negara-negara yang paling berkelanjutan. Eropa semakin maju, dengan 19 dari 20 negara paling berkelanjutan di dunia berada di sana. Uruguay adalah satu-satunya negara non-Eropa yang masuk dalam peringkat tersebut.
Lima negara teratas dunia menurut indeks perjalanan berkelanjutan 2023 adalah Swedia, Finlandia, Austria, Estonia, dan Norwegia.
Indeks tersebut menunjukkan bahwa kota-kota yang paling ramah lingkungan mempunyai penyebaran global yang jauh lebih luas, namun Eropa masih mendominasi, dengan tujuh dari sepuluh kota terbesar berlokasi di sini dan tiga kota berada di Spanyol.
Namun, yang berada di urutan teratas dalam daftar adalah Melbourne.Kota ini telah mengambil langkah besar menuju energi terbarukan, dan tampaknya lebih dari 40 persen listrik di Melbourne berasal dari sumber seperti tenaga surya dan angin.Kota ini menjadi tuan rumah bagi program acara yang mereka jadikan netral karbon, termasuk Melbourne Fashion Week.
Di posisi kedua ada Madrid yang meluncurkan armada bus bebas bensin pada awal tahun 2023, dan Seville di posisi ketiga.Kota ini secara cerdik menggunakan metana yang dihasilkan dari sisa jeruk untuk menghasilkan listrik.
KOMENTAR ANDA