Tim Guardians of the Galaxy menjalankan misi menyelamatkan Rocket/Net
Tim Guardians of the Galaxy menjalankan misi menyelamatkan Rocket/Net
KOMENTAR

FILM Guardians of the Galaxy Vol. 3 yang rilis Mei 2023 bukan sekadar film Marvel yang sarat dengan pertempuran lintas-galaksi yang seru.

Kisah tentang pencarian identitas Rocket si Rakun, kemunculan Adam the Warlock, juga hubungan antara para Guardians; Star Lord, Nebula, Mantis, Drax, Groot, dan Kraglin menghadirkan kisah yang mengharu-biru.

Film ini mengingatkan kita kembali tentang keluarga sebagai “rumah” yang pintunya selalu terbuka. Tak peduli berapa lama waktu terpisah, berapa jauh jarak terpisah, keluarga adalah orang-orang akan selalu menyambut kita dengan pelukan hangat.

Ketika Rocket mengingat tentang siapa dirinya, dia pun teringat pada sahabat-sahabatnya di masa kecil yang selalu siap menghiburnya di kala sedih. Karena itulah dia sangat sedih saat tak mampu menyelamatkan mereka dari kematian dan kenangan pahit itu menciptakan trauma mendalam.

Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, Rocket akhirnya membantu ‘sahabat-sahabat’ barunya menyelamatkan diri dari kapal mereka yang hancur.

Yang tak kalah membuat haru adalah kisah Star Lord (Peter Quill), manusia bumi yang diculik makhluk luar angkasa di usia 8 tahun. Tumbuh menjadi pribadi yang cuek, berkesan semaunya, tapi bertekad baja untuk melindungi kaum yang lemah di jagat antariksa, Star Lord ternyata tak bisa menutupi rasa rindu kepada keluarganya di bumi, yaitu sang kakek.

Meski demikian, dia bersyukur karena menjalani kehidupannya bersama sahabat-sahabat terbaiknya sesama Guardians of the Galaxy. Ia bahkan menyerahkan jabatan kapten untuk Rocket, yang dianggapnya layak memimpin perjuangan mereka selanjutnya.

Kita juga bisa belajar dari persaudaraan Nebula dan Gamora. Meskipun memiliki sifat dan karakter yang amat berbeda, keduanya akhirnya dapat saling memahami dan menghargai, juga mengenyampingkan ego untuk bisa bersinergi melawan musuh yang jahat.

Tak hanya dari para Guardians, kita juga bisa belajar tentang filosofi hidup dari sosok High Evolutionary. Ia menginginkan dunia yang sempurna juga manusia yang sempurna, baik dari fisik, kecerdasan, maupun karakternya.

Film ini mengajarkan bahwa keinginan itu adalah mustahil. Dan sejatinya, hidup ini menjadi lebih indah dan terasa lebih damai manakala setiap kita mampu menerima kekurangan diri dan berdamai dengan diri sendiri.




Kisah Cinta Legendaris Asal Thailand “The Legend of Nang Nak” Tayang di Vidio

Sebelumnya

Momen Mahal, Prilly Latuconsina Rayakan Ulang Tahun ke-28 dengan Tidur Siang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment