MENTERI Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi, memberikan semangat kepada Prmprov Riau untuk meneruskan pembangunan infrastruktur komunikasi. Sejauh ini, pihaknya juga akan melanjutkan proyek strategis nasional, berupa pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G untuk menjangkau jaringan komunikasi daerah.
Hal ini disampaikan Budi Arie saat kunjungan kerjanya ke Riau, Kamis dan Jumat (24-25/8). Ia juga menegaskan akan kembali menggelontorkan dana untuk melanjutkan proyek tersebut.
Kehadiran BTS 4G di Provinsi Riau memang sangat penting untuk mengatasi susan sinyal internet 4G. Sayangnya, proyek tersebut sempat mangkrak karena perusahaan konsorsium tidak sanggup mengerjakan sesuai kontrak yang disepakati.
“Bagaimanapun, untuk mewujudkan Indonesia maju memang harus dimulai dari desa. Infrastruktur digital saat ini memainkan peran penting untuk mendukung kemajuan desa,” kata Menkominfo kepada wartawan, Kamis (24/8).
Menanggapi ini, Gubernur Riau Syamsuar, mengharapkan Menteri Budi Arie mendukung pembangunan infrastruktur telekomunikasi di wilayahnya. Karena, hingga saat ini masih ada daerah di Raiau yang blank-spot dan low-signal.
“Kami harap, Pak Menteri dapat membantu pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Riau untuk mewujudkan desa digital. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah di 12 kabupaten/kota di Riau terkait blank-spot dan low-signal ini,” harap Gubernur.
Syamsuar melanjutkan, infrastruktur digital adalah program prioritas di wilayahnya dan sudah sejak lama diimpikan. Sebab menruut dia, digitalisasi tidak akan bisa diwujudkan bila tidak ada infrastrukturnya.
Menjawab ini, Menteri Budi berjanji akan segera menindaklanjutinya. “Memang, ini menjadi masalah hampir seluruh daerah terluar di Indonesia. Satu-satunya solusi adalah membangun BTS, yang nantinya pasti menggunakan satelit,” tutur Menkominfo.
Adapun desa di Riau yang masih berstatus low-signal sebanyak 437 desa, di antaranya Kabupaten Kampar, Indragiri, Bengkalis, Indragiri Hilir, Pelalawan, Rokan Hulu dan Hilir, Siak, Kuantan Singingi, dan Kabupaten Kepulauan Meranti.(F)
KOMENTAR ANDA