USAI sudah uji coba light rail transit (LRT) di Jabodetabek. Rencananya, mulai Senin (28/8) besok, LRT Jabodetabek akan resmi beroperasi. Kereta tersebut akan melayani penumpang di 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I dan II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
Stasiun LRT ini akan dilengkapi sejumlah fasilitas, mulai dari mushola, lift, passenger information display system (PIDS), passenger announcement, hingga CCTV. Kehadiran LRT Jabodetabek ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di ibu kota dan mengurangi tingkat polusi udara di Jabodetabek.
Nantinya akan terdapat sebanyak 434 perjalanan setiap hari, di mana kapasitas satu rangkaian dapat menampung hingga 1.308 penumpang.
EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji kepada wartawan menjelaskan, waktu operasional LRT dimulai pukul 05.00 hingga 23.30 WIB, dengan dua line perjalanan yaitu line Cibubur yang melewati Stasiun Dukuh Atas, Cawang, Stasiun Harjamukti/pp. Dan line Bekasi yang melewati Stasiun Dukuh Atas – Cawang – Halim – Stasiun Jatimulya/PP.
Pembayaran tiket bisa dilakukan dengan sistem cashless, yaitu dengan Kartu Uang Elektronik Perbankan (BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, BCA, dan Bank DKI Jakarta), lalu KMT KAI Commuter, Scan Qris Link Aja dan KAI PAY.
Bagi masyarakat yang kehabisan saldo, disediakan 2 unit Ticket Vending Machine untuk top up dan loket penjualan kartu uang elektronik.
Untuk penyandang disabilitas, disediakan layanan tapping. KAI telah memasang 14 gate tipe Turnstile dan 2 gate tipe wide. Khusus pada Stasiun Halim, KAI menggunakan gate tipe FLAP untuk memudahkan pelanggan yang akan atau telah menggunakan pesawat.
Stasiun LRT Jabodetabek terkoneksi dengan transportasi lain seperti Commuterline, MRT, Jakarta. TransJakarta, Mikrotrans, Kereta Cepat Jakarta Bandung, Trans Patriot, angkutan kota, dan angkutan umum wisata.
KOMENTAR ANDA