Ilustrasi negara Bhutan/Net
Ilustrasi negara Bhutan/Net
KOMENTAR

BHUTAN berencana memangkas tarif wisata harian dari US$200 atau sekitar Rp3 juta menjadi US$100 atau sekitar Rp1,5 juta demi menggaet lebih banyak pengunjung mulai September.

Langkah tersebut ditempuh untuk meningkatkan sektor pariwisata Bhutan yang masih terseok-seok usai setahun pembatasan Covid-9 dicabut.

Dalam rilis resmi pada Jumat (25/8) malam, pemerintah Bhutan menyatakan tarif tersebut akan berlaku mulai September hingga empat tahun ke depan.

"Hal ini mengingat pentingnya peran sektor pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja, menghasilkan devisa, dan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh," demikian menurut pemerintah Bhutan, dikutip Reuters.

Pada September 2022, Bhutan sempat menaikkan biaya bagi wisatawan dari US$65 menjadi US$200. Mereka beralasan kenaikan itu digunakan untuk mengimbangi karbon yang dihasilkan dari pengunjung.

Menyoal pemangkasan biaya terbaru, Direktur jenderal Departemen Pariwisata, Dorji Dhradhul, menyebut langkah itu bisa meningkatkan pengunjung di periode puncak wisatawan yakni September hingga Desember.

Di bulan-bulan tersebut banyak acara keagamaan dan budaya yang kemungkinan bisa menarik wisatawan ke negara dengan mayoritas penduduk Buddha itu.

Pemerintah Bhutan sebetulnya sempat melonggarkan biaya dan aturan mengenai lama tinggal bagi wisatawan pada Juni lalu. Namun, jumlahnya dianggap belum sesuai harapan.

Lebih lanjut, Dhradhul mengatakan lebih dari 56.000 ribu wisatawan mengunjungi Bhutan sejak Januari. Dari jumlah ini, 42.000 di antaranya warga India yang hanya perlu membayar biaya sebesar 1.200 rupee atau sekitar Rp222 ribu.

Bhutan mulai membuka diri untuk wisatawan pada 1974, dengan menerima 300 pengunjung. Kemudian pada 2019, jumlah pengunjung melonjak hingga 315.600.

Meski demikian, Bhutan selalu waspada terkait dampak pariwisata massal di negaranya. Mereka juga melarang pengunjung mendaki gunung demi menjaga kesucian alam itu.

Di tengah kecemasan itu, Bhutan berharap bisa meningkatkan kontribusi wisata sebesar lima persen untuk perekonomian negara.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News