STAF Khusus Presiden RI Bidang Sosial Angkie Yudistia membagikan pengalaman masa kecilnya kepada ratusan penyandang disabilitas cilik yang menghadiri acara bertajuk “Dirgahayu RI 78 untuk Pemenuhan Hak Anak Penyandang Disabilitas” yang digelar IKAWATI Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN)di Thamrin 10, Jakarta Pusat pada Sabtu (26/8/2023).
Acara tersebut dihadiri istri Menteri ATR/BPN sekaligus Pembina IKAWATI dan DWP Kementerian ATR/BPN Nanny Hadi Tjahjanto, Ketua Umum Wanita Persahi (Perhimpunan Sarjana Hukum Indonesia) Santi Diansari Hargianto, serta perwakilan Kementerian PPPA dan Pemerintah Kota Jakarta Pusat.
Angkie merupakan seorang teman Tuli yang berhasil membuktikan diri bahwa penyandang disabilitas dapat meraih kesuksesan dalam bidang yang ditekuni dengan sungguh-sungguh.
Dalam kesempatan itu, Angkie memotivasi anak-anak disabilitas untuk konsisten dalam aktivitas mereka sejak kecil dan menjadi pribadi disiplin seperti yang diajarkan orangtua mereka.
“Aku dididik mamaku untuk menjadi pribadi disiplin. Menunaikan ibadah, membantu orangtua, belajar, tapi juga punyawaktu bermain dengan porsi yang cukup,” ujar Angkie dalam keterangan yang diterima Farah.id.
Angkie Yudistia bersama para disabilitas cilik/Ist.
Tak hanya berbagi pengalaman, Angkie juga berdialog langsung dengan anak- anak disabilitas yang hadir. Mereka pun dengan antusias menyampaikan cita-cita mereka kepada Angkie. Ada yang ingin menjadi guru, ada pula yang ingin menjadi dokter.
"Hebat, ada yang ingin menjadi guru, dokter, dan pelukis. Ada juga yang ingin menjadi guru ngaji dan jadi presiden. Kita doakan dan aminkan," kata istri Budi Prasetyo ini.
Ibu dua anak itu pun mengingatkan agar anak-anak disabilitas tidak patah semangat. Angkie meyakini, bahwa cita-cita bisa tercapai jika seseorang mau berusaha untuk menggapainya.
"Tugas adik- adik saat ini adalah belajar. Tugas kami orang dewasa, memastikan kalian bisa mencapai cita-cita kalian. Karena kita ini hebat, istimewa, dan tangguh," tegas Angkie.
Founder Thisable Enterprise itu menyemangati anak-anak disabilitas agar tidak pernah merasa malu. Namun jika merasa sedih, itu adalah hal manusiawi. Angkie menganjurkan anak-anak untuk menceritakan kesedihan mereka kepada orangtua dan guru. Kesedihan itu tidak boleh dipendam sendiri.
Angkie mengaku bangga melihat anak-anak disabilitas yang hadir dalam acara itu memiliki semangat dan cita-cita tinggi. Angkie tak lupa mengingatkan, selain berusaha, mereka juga harus mampu menyebarkan kebaikan.
KOMENTAR ANDA