Aditya-L1 meluncur ke matahari untuk memantau pergerakannya/India.com
Aditya-L1 meluncur ke matahari untuk memantau pergerakannya/India.com
KOMENTAR

SETELAH beberapa waktu lalu sukses mendaratkan pesawat luar angkasa Chandrayaan-3 di bulan, India kembali sukses meluncurkan pesawat satelintya, Aditya-L1 ke matahari. Peluncuran dilakukan pada Sabtu (2/9) pukul 11.50 waktu setempat.

Dalam unggahannya di Twitter, Menteri Transportasi India Nitin Gadkari, memuji keberhasilan peluncuran misi surya Aditya-L1 dan menyebutnya sebagai pencapaian bersejarah. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para pemikir brilian ISRO yang telah mewujudkan misi.

“Sebuah pencapaian bersejarah dalam mengejar ilmu pengetahuan. Dedikasi dan keahlian Anda terus menginspirasi kita semua. Ini adalah masa depan cerah bagi eksplorasi tenaga surya dan penemuan-penemuan inovatif,” tulis Nitin.

Ia juga mengunggah video peluncuran Aditya-L1 dalam durasi 1 menit 15 detik.

Dalam penjelasannya, badan antariksa India (ISRO) mengatakan, Aditya-L1 merupakan satelit observasi tak berawak. Tugasnya adalah memantau aktivitas matahari, mempelajari lebih lanjut bagaimana aktivitas bintang itu berdampak pada fenomena cuaca luar angkasa, seperti badai matahari.

Aditya-L1 nantinya terletak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi dan akan memungkinkannya melihat matahari secara terus menerus tanpa halangan. Ini penting untuk memberikan keuntungan yang lebih besar untukk mengamati aktivitas matahari dan pengaruhnya terhadap cuaca antariksa secara real time.

Wahana ini membawa tujuh perangkat untuk mengamati fotosfer, kromosfer, dan lapisan terluar matahari (korona) dengan menggunakan detektor eletromagnetik, partikel, dan medan magnet.

Sementara itu, mengutip dari The Independent, Aditya diambil dari Bahasa Hindi yang artinya Matahari.

Pada peluncuran itu, ada tiga tahap. Pemisahan pertama telah berhasil diselesaikan dan pesawat Aditya-L1 berfungsi normal. Pesawat tersebut kemudian mematikan mesin pendorongnya dan meluncur ke posisi awal Orbit Bumi Rendah (LEO).

Pertama-tama, pesawat antariksa ini akan memasuki LEO sebelum mengambil jalur yang lebih elips dan akhirnya menggunakan tenaga penggerak di dalamnya untuk mendorong keluar, ke wilayah sekitar matahari yang terkenal sebagai Lagrange Point 1 (L1).

Aditya-L1 memerlukan waktu sekitar empat bulan untuk mencapai posisi akhirnya dalam orbit halo mengelilingi matahari.




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News