PASCA kemunculan film Barbie, beberapa masyarakat mulai menyenangi sebuah tren kecantikan yang disebut sebagai BarbieBotox. Diketahui, sejak rilis pada Juli Lalu, BarbieBotox menjadi viral di mana terjadi lonjakan permintaan untuk digunakan sebagai prosedur kosmetik. Tagar BarbieBotox pun memiliki 11,2 juta tampilan di TikTok.
Awalnya, prosedur ini dikenal sebagai Trap Tox. Biasanya, dokter melakukannya dengan menyuntikkan toksin botulinum (botox) ke dalam otot trapezius punggung bagian atas untuk mengobati migrain dan nyeri bahu.
Namun entah mengapa, dalam perjalanannya prosedur itu dikaitkan dengan aktris yang memerankan Barbie. Presiden terpilih Yayasan Bedah Plastik New Yor, Amerika Serikat menjelaskan, Botox tidak lagi mengobati keriput atau kulit kendur, tetapi beralih pada keinginan memiliki lebih sedikit ketebalan di leher, kemudian leher yang lebih ramping dan lebih berkontur.
Bukannya tidak memiliki efek samping, namun pada wanita muda yang memiliki sistem imunitas yang masih baik, risiko resistensi sangat mungkin terjadi karena mereka telah terbiasa menggunakan produk yang lebih kuat sehingga efektivitasnya dari waktu ke waktu justru berkurang.
“Justru, jika mereka melakukan Botox dalam jumlah tinggi dan sangat sering, mereka mungkin kehilangan efeknya dari waktu ke waktu. Tidak hanya dengan Botox, tetapi produk serupa, karena mereka semua memiliki beberapa molekul yang sama,” kata Shilpi Khaterpal, dokter kulit di Cleveland Clinic.
Racun atau toxic pada umumnya aman, tetapi tetap memiliki risiko potensial apabila tidak disuntikkan dengan benar. Otot-otot tetangga bisa saja melemahkan bereka selama berbulan-bulan.
“Ilmu pengetahuan belum cukup sampai di sana untuk mendukung profil klinisnya. Namun kami tahu, neurotoksin telah digunakan pada dosis yang jauh lebih tinggi untuk tujuan terapeutik daripada tingkat yang digunakan untuk tujuan estetika dan kami tahu produknya aman,” ucap CEO Evolus David Moatazedi.
Jadi intinya, BarbieBotox sangat tidak disarankan mengingkat produk ini sangat kuat sehingga besar kemungkinan dapat terjadi resistensi atau berkurangnya efektivitas dari produk tersebut.
KOMENTAR ANDA